Gaya Hidup

Festival Indonesia Digelar 3 Hari di Perth

Senin, 21 Oktober 2019 - 08:18 | 136.56k
Konsulat Jenderal Republik Indonesia bekerjasama dengan masyarakat Indonesia di Perth mempersembahkan Festival Indonesia 2019. (Foto: Istimewa)
Konsulat Jenderal Republik Indonesia bekerjasama dengan masyarakat Indonesia di Perth mempersembahkan Festival Indonesia 2019. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Konsulat Jenderal Republik Indonesia bekerjasama dengan masyarakat Indonesia di Perth mempersembahkan Festival Indonesia 2019 di Elizabeth Quay, Perth, mulai tanggal 25 - 27 Oktober 2019. 

Festival ini diselenggarakan untuk merayakan keragaman budaya Indonesia sekaligus peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Australia. 

Selama 3 hari, festival ini dibuka untuk umum, free entry, dan akan dipenuhi dengan aneka pertunjukan seni budaya, produk-produk dari berbagai daerah, promosi paket wisata Indonesia, pasar kuliner tanah air, sudut bermain anak-anak termasuk permainan khas anak Indonesia, dan masih banyak lagi!

Festival-Indonesia.jpg

Festival Indonesia sebelumnya dikenal dengan nama Kreasi Indonesia, sebuah perhelatan yang disiapkan oleh komunitas Indonesia di Perth dan sepenuhnya didukung oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia.

Kegiatan ini berlangsung setiap tahun sejak 2015 dan selalu menuai sukses dengan banyaknya warga yang turut meramaikan agenda acara, menjadi relawan dan tentunya menjadi pengunjung bersama ribuan warga Perth lainnya. 

Mengingat bahwa pada tahun ini terasa istimewa karena diperingati sebagai perayaan hubungan bilateral Indonesia dan Australia ke-70, maka Konsul Jenderal RI untuk Australia Barat, Dewi Gustina Tobing, mengusulkan untuk membuat acara berskala lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Akhirnya, Kreasi Indonesia berubah menjadi Festival Indonesia, yang lebih mudah diingat oleh seluruh warga Perth.

Acara ini akan berlangsung 3 hari di lokasi paling bergengsi di pusat kota Perth, yaitu Elizabeth Quay.

“Acara ini untuk memberikan kesan yang baik tentang budaya, kesenian dan kuliner Indonesia sehingga mudah diingat oleh seluruh warga yang ada di Perth," ujar Dewi Tobing. 
Di kawasan seluas 7000 meter persegi tersebut akan dibangun struktur yang dibagi atas zona-zona aktivitas. Area bisnis dan perdagangan, area wisata kuliner, area permainan anak-anak dan panggung utama.

Pengunjung dapat menikmati keanekaragaman potensi Indonesia, terutama yang masih kurang terekspos di Australia.

Festival-Indonesia-c.jpg

Festival ini juga akan dimeriahkan oleh para seniman, penyanyi, penari, band hingga DJ Indonesia yang berdomisili di Perth, beberapa grup tari yang datang langsung dari Indonesia serta penampilan dari musisi lokal yang semuanya telah melalui proses audisi. 

Salah satu rangkaian Festival Indonesia adalah ‘cultural workshop’, pelatihan budaya yang khusus diberikan kepada sekolah-sekolah di Perth dan sekitarnya melalui undangan resmi dari KJRI.

Sekolah terpilih adalah sekolah yang memiliki kelas Bahasa Indonesia. Pelatihan yang juga gratis ini melibatkan 75 relawan yang terbagi atas 5 bagian: membatik, mendongeng, menari, bermain angklung, dan menyanyikan lagu berbahasa Indonesia. 

Pengunjung juga dapat berwisata kuliner nusantara, mulai dari menu populer seperti Nasi Padang, Bakso, Sate, Soto, dan menu Nusantara serta jajanan pasar lainnya yang lebih eksotis dan perlu diperkenalkan lebih luas lagi.

Festival Indonesia mengajak pemilik restoran Indonesia di Perth untuk turut berpartisipasi seperti Totally Rendang, Selera Nusantara, Bintang Cafe, Monggo Restaurant, Tempe dan Vegan food by Tiara Khatulistiwa, serta para ahli masakan rumahan yang populer di kalangan diaspora Perth. 

Sementara itu anak-anak dimanjakan dengan aneka hiburan seperti bouncy castle, face painting, balloon twisting, membuat wayang maupun permainan tradisional Indonesia.

Dapat dibayangkan betapa meriahnya Festival Indonesia! Tidak hanya lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau dengan transportasi umum, juga agenda acara yang padat dan menarik, untuk menunjukkan kekayaaan budaya dan pariwisata tanah air. 

Festival Indonesia terbuka untuk umum mulai Jumat, 25 Oktober 2019, pukul 5 sore. Semua zona siap menyambut pengunjung, termasuk program tambahan di kidzone berupa pesta kostum dan ‘trick or treat’, adaptasi dari Halloween yang juga marak di Australia dan kebetulan bertepatan dengan hari pelaksanaan festival.

Di hari ini, anjungan dan stall bisnis maupun kuliner, serta panggung hiburan berlangsung hingga pukul 9 malam. 

Seremoni pembukaan akan berlangsung di hari Sabtu yang akan dihadiri berbagai tokoh masyarakat Indonesia, perwakilan negara sahabat, para sponsor utama dan pejabat pemerintahan setempat.

Berbagai aktivitas, promosi, bagi-bagi hadiah dan tentunya hiburan dapat dinikmati pengunjung hingga pukul 9 malam. Berbagai agenda Festival kembali berlangsung di hari Minggu mulai jam 11 pagi, hingga akhirnya Festival Indonesia resmi ditutup sore hari pukul 5.

Kegiatan ini dapat terlaksana sebagai hasil gotong royong warga Indonesia di Perth dari berbagai organisasi masyarakat serta perkumpulan kemahasiswaan, seperti Association of Indonesian Post Graduate Students and Scholars in Australia (AIPSSA) dan Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA).  

Secara khusus, AIPSSA Western Australia telah mengikutsertakan beberapa relawannya dalam Festival Indonesia kali ini. Presiden AIPSSA 2019, Ridwan al-Makassary, menyatakan bahwa, Festival Indonesia Perth 2019 dapat menjadi momentum yang baik untuk memperkenalkan budaya, kesenian dan kuliner Indonesia kepada seluruh warga Perth tanpa terkecuali.

Diharapkan Festival Indonesia, di Perth dengan motonya ‘Get Connected’ mampu mewakili keberadaan Indonesia di Australia dengan baik serta semakin mempererat hubungan antara Indonesia dan Australia secara umum.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES