Gaya Hidup

Ingin Donor Darah? Hindari Berbagai Hal Ini

Senin, 21 Oktober 2019 - 04:12 | 92.99k
Donor darah. (FOTO: Ahmad Rizki/TIMES Indonesia)
Donor darah. (FOTO: Ahmad Rizki/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTADonor darah tidak hanya bisa menyelamatkan nyawa orang lain. Bagi pendonor, mendonorkan darah juga membantu membakar kalori tubuh, mempertahankan berat badan tetap ideal, serta dapat menjadi sarana mendeteksi adanya penyakit yang serius seperti hepatitis B, hepatitis C, HIV, dan sifilis.

Donor darah tidak boleh dilakukan sembarangan. Agar keinginan menyumbangkan darah bisa terwujud, sebaiknya hindari lima hal berikut jelang donor darah, dilansir dari Klik Dokter.

1. Hindari hal-hal yang menyebabkan anemia

Untuk bisa mendonorkan darah, Anda tak boleh mengalami anemia. Agar terhindar dari anemia, konsumsi makanan yang mengandung zat-zat penting penyusun sel darah merah, yakni makanan tinggi zat besi seperti daging sapi, hati ayam, dan sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan kale.

Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi makanan yang tinggi kadar vitamin B12 seperti ikan salmon, telur dan susu.

2. Melakukan tato atau tindik telinga

Anda tidak dapat mendonorkan darah bila melakukan tato atau tindik telinga dalam jangka waktu enam bulan sebelumnya. Hal ini karena prosedur tato dan tindik telinga meningkatkan risiko penyakit yang dapat ditularkan melalui jarum, seperti hepatitis B dan hepatitis C.

3. Melakukan vaksinasi

Jika baru saja menerima vaksinasi polio, influenza, atau difteri, dalam 24 jam terakhir, Anda belum dapat mendonorkan darah. Demikian pula jika Anda baru saja menerima vaksinasi virus hidup seperti MMR (mumps, measles, dan rubella) dan TT (tetanus toxoid) dalam dua minggu terakhir.

4. Mengonsumsi antibiotik

Jika Anda sedang mendapatkan antibiotik dari dokter karena mengalami infeksi tertentu, maka donor darah harus ditunda dahulu. Umumnya, donor darah baru dapat dilakukan setelah tujuh hari pasca konsumsi antibiotik untuk terakhir kalinya dan bila infeksinya sudah benar-benar teratasi.

5. Kurang minum air putih

Pendonor darah tak boleh berada dalam keadaan dehidrasi. Oleh karena itu, pastikan bahwa Anda selalu mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup setiap harinya.

Umumnya seseorang perlu mengonsumsi air putih sebanyak 1,5-2 liter per hari. Hal ini juga berlaku setelah Anda selesai melakukan donor darah. Pastikan asupan cairan Anda cukup untuk menggantikan darah yang diambil dari dalam tubuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES