Glutera News

11 Risiko Penyakit Bahaya Akibat Sering Makan Jeroan

Minggu, 20 Oktober 2019 - 09:22 | 1.33m
Ilustrasi (Foto: Gluteranews)
Ilustrasi (Foto: Gluteranews)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bagi sebagian orang, jeroan merupakan salah satu makanan favorit. Ada banyak masakan Indonesia yang menggunakan bahan jeroan ini, seperti soto babat, sup kikil, gulai otak, sambel hati, dan paru goreng. Meskipun sedap di lidah dan harganya tergolong murah, risiko kesehatan akibat terlalu sering makan jeroan tak boleh Anda abaikan. Apa saja risiko penyakit bahaya akibat sering makan jeroan?

Tidak dapat dimungkiri bahwa jeroan merupakan salah satu makanan dengan kadar kolesterol yang sangat tinggi. Selain itu, jeroan juga mengandung kadar lemak jenuh yang sangat tinggi. Inilah mengapa mengonsumsi jeroan terlalu banyak dapat mencetuskan risiko kesehatan pada masa mendatang.

1. Jeroan mengandung racun

Banyak ahli mengatakan bahwa jeroan mengandung berbagai racun. Hati atau liver dan ginjal hewan penuh dengan racun yang disaring dari darah. Beberapa kandungan racun dalam jeroan adalah merkuri, timah, arsenik, kromium, kadmium, selenium dan sebagainya. Fungsi liver pada hewan sama dengan fungsi liver pada manusia. Di dalam liver akan mengendap racun-racun. Mengonsumsi hati sama saja dengan mengonsumsi racun.

2. Menyebabkan infeksi parasit

Di dalam organ hewan juga terdapat berbagai parasit yang masuk melalui makanan selama hewan itu hidup. Tidak ada yang tahu bagaimana hewan tersebut makan. Tidak ada yang tahu juga apakah seekor hewan benar-benar terbebas dari parasit. Mengonsumsi jeroan akan meningkatkan risiko terkena infeksi yang diakibatkan oleh parasit di dalamnya.

3. Kolesterol tubuh meningkat

Jeroan juga memiliki kadar lemak dan kolesterol tinggi. Rekomendasi asupan lemak dari WHO, yakni tidak lebih dari 30 persen dari asupan total energi per hari. Ini setara dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementrian Kesehatan RI, yakni sekitar 75 gram lemak bagi wanita dan 91 gram lemak bagi pria per harinya. Atau mudahnya, setara dengan 67 gr lemak per hari jika total kebutuhan energi Anda 2000 per hari.

4. Penyakit jantung

Kadar kolesterol yang tinggi dalam jeroan dapat menyumbangkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Ditambah lagi dengan kadar lemak jenuh yang tinggi dalam jeroan. Keduanya dapat menempel dan menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah koroner di jantung lalu memicu penyakit jantung koroner.

5. Stroke

Tidak hanya penyakit jantung, risiko stroke juga meningkat dengan konsumsi jeroan karena penyumbatan pembuluh darah yang terdapat di otak. Mekanismenya hampir sama dengan penyumbatan pada pembuluh darah koroner di jantung.

6. Kelebihan kadar vitamin A

National Institutes of Health merekomendasikan batasan jumlah vitamin A yang aman untuk dikonsumsi per hari yakni tidak lebih dari 10.000 IU.
Sementara, vitamin A yang terkandung dalam jeroan cukup tinggi sehingga jika dikonsumsi dalam waktu yang sering maka vitamin A akan tertumpuk dalam tubuh dan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Misalnya sakit kepala, mual, serta kerusakan hati.

Bahkan ibu hamil dianjurkan untuk memerhatikan konsumsi makanan dengan kandungan vitamin A yang tinggi. Pasalnya, jika dikonsumsi melebihi batas yang seharusnya akan menyebabkan cacat lahir yang serius pada bayi. Cacat lahir tersebut meliputi kelainan jantung, sumsum tulang belakang, mata, telinga, hidung, maupun cacat pada saluran pencernaan dan ginjal.

Sebuah penelitian melaporkan bahwa seorang ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 10.000 IU vitamin A per hari, memiliki risiko 80 persen lebih tinggi untuk melahirkan anak dengan cacat lahir dibandingkan ibu yang mengonsumsi 5.000 IU atau kurang dari batasan rekomendasinya per hari. Oleh karena itu, penting untuk memantau asupan vitamin A harian, terutama jika Anda rutin minum suplemen dengan kandungan vitamin A.

7. Asam urat

Tingginya kadar purin yang terdapat dalam jeroan juga berisiko menyebabkan asam urat. Purin dimetabolisme oleh tubuh menjadi zat asam urat. Asam urat dikeluarkan oleh ginjal melalui urine. Namun demikian, jika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, ginjal tidak mampu mengeluarkannya semua sehingga kelebihan asam urat dalam darah akan menumpuk pada jaringan tubuh seperti sendi dan menyebabkan nyeri hebat.

8. Sakit pinggang, encok, dan rematik

Jeroan dapat menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ini. Anda yang mengalami sakit pinggang atau encok dan rematik sebaiknya tidak mengonsumsi jeroan karena dapat memperparah kondisi sakit yang anda derita. Kandungan purin yang tinggi dalam jeroan dapat menyebabkan penyakit tersebut.

9. Gangguan pencernaan

Salah satu jenis jeroan yaitu usus memiliki tekstur yang keras sehingga sulit dicerna. Usus juga mengandung banyak bakteri karena merupakan organ pencernaan. Proses pengolahan usus untuk dijadikan masakan yang mungkin kurang bersih dapat menjadi penyebab nyeri perut bagian bawah.

10. Penyebab jerawat dan masalah kulit lainnya

Konsumsi jeroan yang biasanya dimasak dengan santan berlemak akan menjadikan kandungan lemak semakin bertambah. Hal ini dapat menimbulkan jerawat pada wajah. Tidak hanya itu, ternyata jeroan dapat menyebabkan kulit wajah menjadi gelap, bahkan kering dan keriput.

11. Sakit kepala belakang

Beberapa orang merasakan sakit kepala setelah mengonsumsi jeroan. Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam jeroan itu sendiri. Jika sakit kepala tak kunjung hilang bahkan setelah berhenti mengonsumsi jeroan, sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya secara pasti.

Jika tubuh Anda sehat, mengonsumsi jeroan diperbolehkan, asalkan tidak terlalu sering dan terlalu banyak. Tujuannya agar Anda dapat terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang telah dijelaskan di atas.

Sebagai alternatif jeroan, Anda dapat mengonsumsi daging sapi, ayam, atau jenis daging lain tanpa lemak, diimbangi dengan pola makan bergizi seimbang. Jika Anda sering makan jeroan dan merasakan keluhan yang mungkin mengarah ke penyakit-penyakit di atas, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES