Peristiwa Nasional

Nama Erick Thohir Masuk Bursa Menteri, Pengamat Ingatkan Jokowi

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 16:15 | 60.34k
Presiden Jokowi. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Presiden Jokowi. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nama Erick Thohir kian menguat sebagai calon Menteri BUMN. Erick pun jadi sorotan, sebab sebelumnya mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma'ruf Amin ini menyatakan tak minat masuk kabinet.

Pengamat politik anggaran dari Indonesia Budget Center (IBC), Arif Nuralam mengatakan, jika memang pernah nyatakan itu, harusnya Erick konsisten dengan ucapannya.

"Seseorang yang antara perkataan dan tindakan-sikap berbeda ini menguatkan bahwa sosok yang tidak konsisten dan integritas dipertanyakan," ujar pengamat politik anggaran dari Indonesia Budget Center (IBC), Arif Nuralam, di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).

Kementerian BUMN itu kata Arif, adalah kementerian basah. Kementerian BUMN juga selama ini cenderung digunakan  sebagai ATM dana partai dan kelompok tertentu.

"Maka sulit diharapkan BUMN hadir sebagai public good dan public services dalam mendorong percepatan kesejahyeraan rakyat, kalau terus jadi perahan partai atau kelompok tertentu," imbuhnya.

Maka lanjut Arif, agar BUMN dikelola lebih baik ke depan seharusnya dipimpin oleh orang profesional atau praktisi yang punya track record semangat anti korupsi. "Mengapa ini penting? agar Kementerian BUMN tidak dijadikan tempat berkumpul para rent seeker oleh elit parpol atau elit penguasa," kata Arif.

Menurutnya, Presiden Jokowi harus berani tegas. Jokowi sebaiknya  menghindari para saudagar yang berpolitik untuk duduk di Kementerian BUMN ini.

"Ini penting disamping untuk menghindari konflik kepentingam, juga para saudagar tidak  berlindung diketiak para pengambil kebijakan untuk menjalankan mesin usahanya yang akhir berujung rusaknya sumber daya alam dan negeri tercinta oleh para komprodor kekuasaan," ujarnya.

Memang, pengusaha diperlukan dalam mempercepat perubahan. Namun jangan kemudian dia menciptakan bahkan memperkuat oliigarki kekuasaan. "Ini yang harus dipertimbangkan matang oleh Jokowi," kata Arif berharap, Erick Thohir konsisten dengan ucapnnya tidak ingin masuk di kabinet.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES