Peristiwa Nasional

Program Infrastruktur Kerakyatan Kementerian PUPR RI Sudah Tersebar di Bengkulu

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 00:47 | 51.94k
Pembangunan infrastruktur yang dibangun melalui dana PISEW adalah jalan produksi yang bertujuan memudahkan petani untuk mengangkut hasil pertanian, perkebunan dan perikanan. (FOTO: Kementerian PUPR RI)
Pembangunan infrastruktur yang dibangun melalui dana PISEW adalah jalan produksi yang bertujuan memudahkan petani untuk mengangkut hasil pertanian, perkebunan dan perikanan. (FOTO: Kementerian PUPR RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pelaksanaan Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Kementerian PUPR RI di Provinsi Bengkulu pada tahun 2018 tersebar di 15 Kecamatan pada 5 Kabupaten/Kota , dengan total anggaran sebesar Rp 7,8 miliar.

Anggaran tersebut dipergunakan untuk program pembangunan infrastruktur kerakyatan berupa jalan produksi. Salah satunya di Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara.

“Dengan terselenggaranya PISEW di Kecamatan tersebut, saat ini antara desa Bukit Harapan dan desa Sumber Mulya telah memiliki akses penghubung baik dalam mendistribusikan hasil perkebunan maupun dalam transportasi,” ujar Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono beberapa saat lalu.

Kementrian-PUPR-b.jpg

Menurut Menteri Basuki, secara nasional dalam kurun waktu 4 tahun (2015-2018), PISEW telah menyentuh 1.664 kecamatan dari total target 2015-2019 sebanyak 2.564 kecamatan.

Program PISEW tahun 2018 dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp 540 miliar. Dari jumlah tersebut, mayoritas digunakan untuk pembangunan jalan sebesar 84,9% dari total anggaran atau Rp 447,69 miliar. Sedang sisanya, digunakan untuk pembangunan drainase, jembatan, air bersih, sanitasi, dan tambatan perahu.

Sementara Kepala Desa Bukit Harapan Heru Wahyono sangat mengapresiasi adanya pembangunan jembatan melalui program PISEW yang dilaksanakan pada tahun 2018 yang dinilai telah banyak memberi manfaat kepada warga kedua desa. 

“Jembatan yang dibangun ini merupakan satu-satunya akses penghubung antara Desa Bukit Harapan dan Desa Sumber Mulya. Sehingga warga dari Bukit Harapan tidak perlu lagi memutar jauh ke Kota Ketahun Untu menuju Desa Sumber Mulya yang secara administrasi sebenarnya bersebelahan, namun terpisahkan oleh Sungai Air Mupal Bawah,” terang Heru.

Terpisah, salah satu warga Desa Bukit Harapan, Maksum mengungkapkan bahwa dengan adanya jembatan sekarang warga dapat dengan mudah mendistribusikan hasil perkebunan.

Infrastruktur-Keraksyatan.jpg

“Masya Allah, kami sangat senang dengan adanya jembatan ini karena akses ke Kota Ketahun yang merupakan tempat menjual hasil perkebunan sawit dan karet menjadi sangat dekat. Selain itu, pihak pabrik yang biasa membeli hasil kebun kami sekarang dapat masuk ke sini sehingga biaya pendistribusian hasil perkebunan menjadi berkurang dan alhamdulillah penghasilan kami jadi bertambah,”  ungkap Maksum.

Di sisi lain, selain PISEW, Kementerian PUPR RI di Provinsi Bengkulu juga melakukan penataan kawasan permukiman kumuh melalui program Neighborhood Upgrading and Shelter Project (NUSP)-Phase 2 yang dilaksanakan berbasis pemberdayaan masyarakat dan melibatkan peran aktif para pemangku kepentingan di daerah.

Salah satunya di Kecamatan Ratu Agung, Kelurahan Sawah Lebar Kota Bengkulu. Hasil penataan kawasan telah sangat membantu warga Sawah Lebar dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari.

Dalam pelaksanaannya, program tersebut dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Anggrek.

Abdul Alim, warga Sawah Lebar mengungkapkan bahwa sebelum adanya program tersebut, Kelurahan Sawah Lebar belum banyak memiliki jalan lingkungan sehingga warga terkadang harus memutar jauh untuk menuju ke tujuan yang secara jarak terletak sangat dekat. 

“Dengan adanya pembangunan jalan dan jembatan ini sangat memberikan kemudahan bagi warga dalam beraktivitas sehari-hari. Sebelumnya kami terpaksa memutar jauh untuk menuju Puskesmas dan tempat mengaji padahal jaraknya sebenarnya cukup dekat hanya saja tidak dapat dilalui karena belum adanya akses jalan dan jembatan penyeberangan untuk ke sana,” ujarnya.

Salah satu pengelola BKM Anggrek, Irnawati sangat mengapresiasi pembangunan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui program NUSP-2 tersebut dan berharap adanya keberlanjutan peningkatan pembangunan di Kelurahan Sawah Lebar. 

Pada tahun 2018 di Kelurahan Sawah Lebar, program NUSP-2 Kementerian PUPR RI selain telah membangun jalan lingkungan (rabat) sepanjang 2 km yang menghubungkan 5 RT di kelurahan tersebut, juga telah membangun drainase lingkungan dengan total sepanjang 3 km dan 8 plat decker yang dimanfaatkan dalam penanganan banjir di Kelurahan Sawah Lebar, Kota Bengkulu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES