Pendidikan

Pelajar yang Ditampar di Kota Malang Dapat Bimbingan Psikologi

Jumat, 18 Oktober 2019 - 13:46 | 40.44k
SMK 2 Muhammadiyah Kota Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
SMK 2 Muhammadiyah Kota Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sejumlah pelajar yang ditampar bergiliran oleh motivator pengisi seminar wirausaha di SMK 2 Muhammadiyah Kota Malang, mendapat pendampingan psikologi. 

Kepala cabang Dinas Pendidikan Pemprov Jatim Wilayah Kota Malang dan Kota Batu, Ema Sumiarti mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak sekolah. 

Selain itu, pelajar yang menjadi korban kekerasan tersebut akan diberikan pendampingan psikologi. 

"Tugas kami memberikan pendampingan di segi pendidikan. Bagaimana mereka tetap mendapatkan jaminan belajar dengan aman dan nyaman kembali," ujarnya, Jumat (18/10/2019).

kepala-sekolah-SMK-2-Muhammadiyah-Kota-Malang.jpg

Ia pun menegaskan, kejadian kekerasan itu dilakukan oleh pihak luar yang mengisi materi. Dia menyerahkan kasus ini kepada yang berwajib yaitu kepolisian. 

"Sudah di proses oleh pihak berwajib," singkatnya. 

Ema mengaku, pemateri yang hadir tersebut tidak jarang mengisi seminar di lembaga pendidikan. Ia meminta kepada awak media untuk juga meminta testimoni kepada sekolah-sekolah yang perlu mengundang pemateri tersebut. 

Kepala Sekolah SMK 2 Muhammadiyah Nur Cholis menjelaskan, kejadian itu bermula saat pemateri mengisi materi tentang wirausaha bagi siswa. 

Nur Cholis sempat membuka acara tersebut. Ia mengaku selama awal acara, seminar berlangsung tertib dan mengalir. 

Namun, setelah kejadian itu, video yang terekam dengan konten kekerasan mulai tersebar dan viral. 

Aksi pemukulan dengan cara menampar sejumlah siswa oleh terduga inisial AS, seorang motivator digital marketing, telah terlanjur viral. 

"Sebenarnya secara sudah clear secara pribadi. Dia (AS) sudah meminta maaf secara terbuka. Tapi secara kelembagaan belum," ujarnya. 

AS sendiri baru pertama kali mengisi seminar di sekolah tersebut. "Satu kali (ngisi) yang TIK. Dia adalah motivator kewirausahaan," sambungnya. 

Ia menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib. Untuk orang tua wali murid, kata Nur Cholis, sudah diberikan penjelasan bahwa kejadian tersebut bukan dilakukan oleh guru sekolah. 

"Kita serahkan kepada polisi. Yang jelas orang tua juga sudah kita disampaikan bahwa itu bukan kesalahan sekolah," ungkapnya. 

Ia akan mendampingi para korban yang, menurutnya, ada sekitar delapan orang. Saat ini, kasus kekerasan yang terjadi di SMK 2 Muhammadiyah Kota Malang ini telah ditangani oleh Polres Malang Kota untuk penyelidikan selanjutnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES