Indonesia Positif

13 Fakta Menarik AirAsia yang Tak Banyak Diketahui Orang

Jumat, 18 Oktober 2019 - 13:04 | 2.32m
Pesawat AirAsia Airbus A320 berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur. (Foto: Jyi1693/Wikipedia)
Pesawat AirAsia Airbus A320 berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur. (Foto: Jyi1693/Wikipedia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAAirAsia adalah maskapai penerbangan murah yang mempelopori menjamurnya maskapai berbiaya rendah (LCC)—atau maskapai bertarif rendah—di Asia. Saat ini, AirAsia berkantor pusat di Malaysia dengan anak perusahaan di Thailand, Indonesia, Filipina, India, dan Jepang. 

Yang perlu diingat adalah, walaupun harga tiket AirAsia murah, bukan berarti kualitas pesawat dan layanannya murahan. Dalam setiap penerbangan, sangat jarang AirAsia mengalami delay, kecuali jika ada force majeure. Layanan para awak kabin juga selalu prima, dan kecakapan terbang para pilot juga tak perlu diragukan lagi.

Sebagai maskapai penerbangan yang paling populer dan berfokus di Asia, AirAsia tumbuh dari hari ke hari dan terus memperbesar dominasinya dengan melayanu rute di seluruh Asia dengan biaya rendah dan fasilitasnya.

Pada tahun 2007, The New York Times menyebut maskapai AirAsia sebagai "pelopor" perjalanan murah di Asia.
AirAsia secara konsisten dinobatkan sebagai maskapai berbiaya rendah terbaik di dunia selama 10 tahun berturut-turut dalam penghargaan perjalanan dan maskapai internasional oleh World Airline Awards, termasuk penghargaan terbaru yang diperoleh tahun 2018. Karena itulah, AirAsia sering berada dalam daftar maskapai penerbangan yang layak untuk dipertimbangkan.

Beberapa Hal Tentang AirAsia: Dari Mana Mereka Menghasilkan Uang?

Maskapai penerbangan AirAsia beroperasi di seluruh Asia dan telah mendirikan anak perusahaan di negara-negara utama. Anak-anak perusahaan AirAsia beroperasi di bawah beberapa kode maskapai (AK, I5, D7, QZ, XT, PQ, Z2, FD, XJ, JW). 

SkyTrax menilai mereka sebagai maskapai bintang 3, yang setara dengan LCC lain di belahan dunia Barat, seperti United, American atau Delta. Menurut ulasan Rupert Kaufmann—seorang blogger yang sering menulis tentang transportasi dan perjalanan—nilai terendah LCC diperoleh karena kurangnya hiburan dalam penerbangan dan frekuensi keterlambatan atau pembatalan penerbangan. 

AirlineRatings memberi AirAsia peringkat keamanan 4 dari 7 (Malaysia, Thailand), mirip dengan maskapai berbiaya rendah lainnya. 
AirAsia melayani 121 tujuan di 21 negara, sebagian besar di Asia, dan termasuk beberapa tujuan di Timur Tengah dan Australia. AirAsia memiliki armada sebanyak 182 pesawat, dengan pesawat standar mereka adalah Airbus A320 untuk penerbangan jarak pendek dan Airbus A330 untuk penerbangan jarak jauh. 

Seperti banyak LCC lainnya, AirAsia menghasilkan uang dengan memisahkan berbagai biaya dari harga tiket, dan menjual banyak add-on kepada penumpang. Penumpang harus membayar biaya tambahan untuk bagasi (untuk perjalanan luar negeri), asuransi, makanan, pemilihan kursi dan bahkan ada biaya untuk check-in di konter bandara (disarankan lakukan web check-in yang tanpa biaya). 

Ketika membeli tiket pesawat AirAsia, kita memang harus jeli dalam setiap langkah pembelian, mulai dari pemesanan hingga check-in. Dengan demikian, kita tidak perlu membayar untuk add on yang sebetulnya tidak kita perlukan.

Ketika membeli tiket AirAsia, kita check-in online (web check-in) di website atau aplikasi 14 hari sebelum jadwal keberangkatan dan kursi akan ditentukan pada saat itu. Karena kebanyakan orang hanya mengecek satu atau dua hari sebelum keberangkatan, sangat disarankan untuk melakukannya lebih awal untuk merebut kursi yang lebih baik. Jika kita tidak menyukai kursi yang ‘dipilihkan’ AirAsia, kita dapat mengubahnya dengan biaya tambahan.

Di dalam kabin pesawat, pelayanan yang diberikan awak kabin sangat ramah dan kompeten. Pesawat teratur, dan makanan serta minuman tersedia (tentu saja) dengan biaya tambahan. Jika kita mudah bosan, disarankan untuk membawa alat hiburan sendiri, karena AirAsia tidak menyediakan in-flight entertainment seperti maskapai medium service atau full service.

AirAsia memiliki program frequent flier sendiri, AirAsia BIG, yang bukan bagian dari aliansi maskapai mana pun. Pelanggan maskapai penerbangan AirAsia dan anak-anak perusahaannya seperti AirAsiaGo dan Tune Hotel, akan mendapatkan BIG points setiap kali mereka menggunakan jasa perusahaan, dan jika diakumulasi pelanggan akan bisa melakukan redeem dengan berbagai reward, seperti penerbangan gratis, menginap gratis, diskon harga tiket pesawat dan sebagainya.

13 Fakta Menarik AirAsia

Berapa banyak yang kita ketahui tentang Air Asia? Mungkin tidak banyak. Mari kita telusuri beberapa fakta menarik tentang Air Asia.

1) Sponsor Tim Sepak Bola

AirAsia adalah sponsor tim sepak bola nasional Malaysia, tim sepak bola nasional Singapura, Jamshedpur FC dan Queens Park Rangers. AirAsia juga merupakan mantan sponsor Manchester United dan Asia Red Tour.

2) Tony Fernandes, CEO grup AirAsia, membeli perusahaan seharga RM1 pada tahun 2001

Mungkin kita berpikir, “wah murah sekali ya!” tapi ada sesuatu di balik harga murah itu yang tak diketahui banyak orang. Alasan perusahaan dijual seharga RM1 (sekitar 3.400 rupiah) adalah karena perusahaan memiliki utang RM40 juta! (Jika dirupiahkan, jumlahnya sekitar Rp 135 miliar). Secara teknis, perusahaan itu dibeli seharga RM40,000.001.

3) AirAsia memulai operasionalnya dengan dua buah pesawat tua

Ketika pertama kali mulai beroperasi pada tahun 2001, perusahaan induk AirAsia hanya memiliki dua armada pesawat tua. Kedengarannya menakutkan jika diingat (seandainya) kita pernah mempertaruhkan hidup kita di pesawat tua seperti itu. 

4) Dari perusahaan terlilit utang berubah jadi perusahaan sukses

Tony Fernandes berhasil menyelamatkan perusahaan AirAsia yang terlilit utang, dan menghasilkan keuntungan pada tahun 2002 dan meluncurkan rute baru dari Kuala Lumpur, menyalip monopoli Malaysia Airlines dengan tarif promosi serendah satu ringgit.
Pada tahun 2003, AirAsia membuka hub kedua di Bandara Internasional Senai di Johor Bahru dekat Singapura, dan meluncurkan penerbangan internasional pertamanya ke Bangkok.
Setelah itu AirAsia menumbuhkan pangsa pasarnya dan menjadi merek maskapai penerbangan yang sukses.

5) “Pernikahan” sempurna AirAsia dengan Tata Sons

AirAsia terus melakukan ekspansi untuk memperbesar kerajaan bisnisnya dengan berfokus pada pasar India.
India Selatan adalah pilihan yang lebih disukai saat itu. Tony Fernandes menyebut usaha patungan dengan Tata Sons sebagai “pernikahan yang sudah ditakdirkan di surga.” Dia mengatakan bahwa Tata mengenal India dengan sangat baik dan memiliki reputasi yang baik. 

Ikatan dengan Tata akan membantu AirAsia beroperasi secara efisien. Fernandes mengatakan bahwa ia akan berkonsentrasi terutama pada satu juta orang India selatan yang bepergian dengan kereta api, dan mengalihkan mereka untuk naik pesawat terbang.

AirAsia mengumumkan maskapai afiliasi berbiaya rendah India pada 19 Februari 2013. Maskapai ini akan dioperasikan sebagai perusahaan patungan, dengan AirAsia memegang 49% dari maskapai. Arun Bhatia mengambil 21% dan Tata Sons sisanya 30% saham di maskapai ini. 
Usaha patungan itu juga akan menandai kembalinya Tata Sons ke industri penerbangan setelah 60 tahun. AirAsia adalah maskapai asing pertama yang mendirikan maskapai afiliasi di India.

Maskapai ini berkantor pusat di Chennai dan berencana menjadikan Bandara Internasional Chennai sebagai hubnya. Kemudian, hub utama maskapai dialihkan ke Bandara Internasional Kempegowda, Bangalore.

Maskapai ini mengumumkan bahwa Bandara Internasional Indira Gandhi, Delhi akan menjadi pusatnya untuk operasi India Utara.

6) Banyak Anak Perusahaan Maskapai AirAsia

AirAsia di seluruh dunia tidak dioperasikan oleh satu perusahaan, melainkan oleh perusahaan afiliasi di masing-masing negara. Ini adalah maskapai afiliasi AirAsia dan hub (kantor pusat) mereka:

•    AirAsia India (Bandara Internasional Kempegowda)
•    AirAsia Jepang (Bandara Internasional Chūbu Centrair)
•    AirAsia X (Bandara Internasional Kuala Lumpur)
•    AirAsia Zest (Bandara Internasional Ninoy Aquino)
•    Indonesia AirAsia (Bandara Internasional Soekarno – Hatta)
•    Philippines AirAsia (Bandara Internasional Ninoy Aquino)
•    Thai AirAsia (Bandara Internasional Don Mueang)

7) Armada pesawat AirAsia tumbuh dari dua kini menjadi ratusan

Dalam 16 tahun, AirAsia telah tumbuh dari hanya memiliki dua armada menjadi ratusan. Perusahaan tesebut telah membuat banyak kemajuan, sehingga AirAsia sekarang memiliki armada 174 pesawat, mencakup 225 rute untuk menghubungkan 109 kota di 18 negara.

8) AirAsia terus menambah armada pesawatnya pada akhir 2017

Penumpang yang langganan terbang bersama AirAsia akan senang mengetahui bahwa maskapai tersebut menambah armadanya menjadi 202 pesawat pada akhir tahun 2017. Itu berarti telah tersedia lebih banyak pesawat untuk melayani lebih banyak rute ke tempat-tempat yang ingin kita kunjungi!

9) AirAsia memiliki waktu turnaround pesawat 25 menit

Semakin lama sebuah pesawat terparkir di bandara (waktu turnaround) maka biaya parkir juga akan makin mahal. Selama waktu tersebut, pesawat dibongkar, diservis, dibersihkan, dimuat kembali, dan ditata kembali untuk menyambut penumpang baru. Waktu turnaround AirAsia hanya 25 menit untuk semua penerbangannya. Untuk melakukannya, AirAsia perlu memiliki produktivitas awak yang fantastis. Bandingkan dengan waktu turnaround yang dijalani maskapai full service, yakni sekitar satu jam.

10) AirAsia memiliki banyak bisnis lain

AirAsia saat ini memiliki lima bisnis lain selain bisnis maskapai utamanya. AirAsia-Expedia, Asia Aviation Centre of Excellence, Asia Aviation Capital, T&Co Coffee serta BigPay yang semuanya adalah bagian dari Grup AirAsia.

11) AirAsia maskapai penerbangan biaya rendah top dunia selama 11 tahun

AirAsia kembali dinobatkan sebagai maskapai berbiaya rendah terbaik di dunia pada gelaran Skytrax’s “World Airline Awards” tahun 2019—penghargaan yang dianggap setara dengan Oscar di industri penerbangan. Ini adalah tahun ke-11 berturut-turut AirAsia memenangkan penghargaan tersebut.

Tak hanya perusahaan induknya, anak perusahaannya AirAsia X juga memenangkan penghargaan untuk kabin premium berbiaya rendah terbaik di dunia.

Penghargaan Skytrax’s, yang sekarang sudah dilangsungkan selama 19 tahun, ditentukan oleh survei kepuasan pelanggan tahunan, yang tahun ini menyurvei lebih dari 21,6 juta pelancong di 100 negara.

Lima besar yang meraih penghargaan Skytrax’s 2019 Awards sebagai maskapai penerbangan terbaik di dunia yakni Qatar Airways, Singapore Airlines, All Nippon Airways, Cathay Pacific dan Emirates.

12) AirAsia telah lolos audit utama untuk keselamatan internasional

AirAsia telah lulus audit keselamatan internasional utama, Air Transport Association Operation Safety Audit (IOSA), yang mencakup lebih dari 1060 parameter terpisah. Audit keselamatan ini wajib bagi anggota IATA. Maskapai yang telah menyelesaikan audit ini memiliki catatan keselamatan hampir empat kali lebih baik daripada yang belum menyelesaikannya.

13) AirAsia Indonesia akhiri kerjasama penjualan tiket di Traveloka

AirAsia Indonesia memutuskan untuk mengakhiri kerja sama penjualan tiket pesawat dengan Traveloka secara permanen. Alasannya adalah, Traveloka tidak juga memberikan konfirmasi kepada AirAsia mengenai hilangnya penawaran tiket maskapai pada Februari dan awal Maret 2019, walaupun sudah diminta.

Selain itu, Traveloka juga menanggapi pertanyaan netizen di media sosial tentang hilangnya tiket AirAsia di situsnya dengan cara yang menyinggung. Traveloka menyarankan penumpang untuk “memesan tiket penerbangan maskapai lain sebagai gantinya (penerbangan AirAsia).
AirAsia menilai, sikap Traveloka itu telah mencederai hubungan kerjasama bisnis yang terjalin antara kedua perusahaan.

Nah itu dia berbagai fakta menarik tentan maskapai penerbangan murah AirAsia. Kita berharap, maskapai ini terus mempertahankan layanannya yang prima kepada para penumpangnya. Dan tentu saja mempertahankan harga tiketnya agar tetap terjangkau. Walaupun sekarang ini mendapatkan tiket promo AirAsia tak semudah dulu, namun tetap saja tiket pesawat AirAsia masih lebih terjangkau dibandingkan beberapa maskapai lain di kelasnya. (Adv)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES