Peristiwa Daerah

Kekeringan di DIY Berdampak Sudah Masuk Ranah Bencana Alam

Kamis, 17 Oktober 2019 - 22:30 | 38.07k
Suasana diskusi tentang kekeringan di DIY. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)
Suasana diskusi tentang kekeringan di DIY. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAKekeringan yang terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdampak serius bagi masyarakat. Baik yang tinggal di kabupaten maupun kota. Kekeringan membuat sektor pertanian mengalami gagal panen.

“Warga juga kesulitan air bersih,” kata anggota Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto saat rapat di Gedung DPRD DIY.

Karena itu, Eko meminta kepada pemerintah lebih tegas dalam menegakkan peraturan alih fungsi lahan yang ada di DIY. Selama ini, setiap tahun ada sekitar 250 hektare yang mengalami alih fungsi lahan pertanian.

“Alih fungsi lahan dan resapan berubah menjadi perumahan, hotel dan apartemen. Hal ini tentu berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air hujan. Sehingga, dapat menjadi simpanan air pada musim kemarau,” terang Suwanto.

Kepala BPBD DIY  Biwara mengatakan, sampai saat ini Pemda DIY sudah mengalokasikan 45 juta liter air bersih untuk mengatasi masalah bencana kekeringan melalui Dinas Sosial Pemda telah mendistribusikan 500 tangki air bersih bagi masyarakat DIY dan kemungkinan akan meningkat lagi.

“Terkait status bencana saat ini Kulonprogo berstatus tanggap darurat sedangkan untuk Kabupaten Sleman dan Kota Jogja status normal Gunung Kidul dan Bantul Siaga Darurat tercatat 111 desa 39 kecamatan yang terdampak pada sektor pertanian di 26 kecamatan,” jelas Biwara.

Biwara menambahkan, ada pihak yang ingin memberikan bantuan air bersih diharapkan dapat berkoordinasi dengan BPBD setempat agar bantuan tepat sasaran.

Staf BMKG DIY, Joko Budiono mengatakan, kekeringan yang melanda DIY karena belum kuatnya angin barat dari Benua Australia yang membawa awan hujan ke Indonesia. Selain itu, juga karena kurang kuatnya penguapan air laut sehingga belum cukup kuat untuk menumbuhkan awan hujan. “Diperkirakan November nanti akan masuk musim penghujan. Semoga kekeringan cepat berlalu,” terang Joko. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES