Pendidikan

Semai Semangat Inklusi, UMM Menggelar Peduli Goes to Campus

Kamis, 17 Oktober 2019 - 21:21 | 69.37k
Semai semangat inklusi, Peduli Goes to Campus UMM resmi digelar di Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV Kampus III UMM hari ini (17/10/2019) (foto : UMM for TIMES Indonesia)
Semai semangat inklusi, Peduli Goes to Campus UMM resmi digelar di Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV Kampus III UMM hari ini (17/10/2019) (foto : UMM for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Semai semangat inklusi, kegiatan Peduli Goes to Campus di UMM digelar meriah. Acara tersebut diinisiasi oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) bersama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), melalui Program Peduli dukungan The Asia Foundation.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (17/10/2019) di Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV Kampus III UMM bertujuan untuk melakukan publikasi dan diseminasi praktik baik yang sudah dilakukan Program Peduli. Selain itu, untuk menjalin dialog untuk memperluas diskursus dan memelihara iklim inklusi sosial dalam lingkungan kampus. 

“Membuka dialog di lingkungan kampus terkait inklusi sosial adalah sesuatu yang harus dilakukan. Sebagai ruang pemikiran dan gagasan, kampus harus inklusif terhadap keberagaman, tidak ada lagi diskriminasi atas dasar perbedaan pendapat, pemikiran, agama, suku, jenis.kelamin, disabilitas, dan lain lain,” tutur Ketua Pengurus Nasional PKBI Dr. Ichsan Malik.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan semangat PKBI dalam mewujudkan keluarga yang bertanggung jawab dan toleran. Pengertian dasar toleran adalah menghormati perbedaan yang ada.

Ketika seseorang atau sekelompok orang merasa tidak aman dan merasa terancam oleh kelompok lainnya, maka akan lahir intoleransi. “Pada titik inilah, civitas akademika harus berperan serta dalam mencegah intoleransi, kegiatan Peduli Goes to Campus adalah salah satunya. Karena perbedaan adalah anugerah yang kita mesti jaga bersama,” kata Ichsan Malik.

Senada dengan hal tersebut, Dekan Fisip UMM Dr. Rinikso Kartono, M.Si mengatakan bahwa pihak kampus menyambut sangat baik dan apresiatif dengan gagasan Peduli Goes to Campus di UMM. Ini menjadi pembelajaran bersama dan forum berbagi praktik baik antara lembaga yang mengimplementasikan Program Peduli dengan UMM. 

Terkait dengan kampus ramah disabilitas, UMM berpedoman kepada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 46 Tahun 2017 tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di Perguruan Tinggi, pasal 4 menyatakan bahwa Pendidikan inklusi merupakan Pendidikan bagi mahasiswa berkebutuhan khusus yang dilakukan bersama dengan mahasiswa lain. Selain itu, UMM terbuka terhadap keberagaman.

“Kami sepakat bahwa berbagai pihak harus dilibatkan dalam menciptakan lingkungan yang inklusif. Apalagi di lingkungan kampus, sebagai ruang pertukaran ilmu pengetahuan, segala bentuk kegiatannya harus menjunjung tinggi inklusi sosial. Berbagai praktik baik telah kami lakukan terkait ini,” tutur Rinikso.

“Kami berharap Peduli Goes to Campus akan melahirkan agen-agen perubahan di lingkungan kampus. Dengan lingkungan yang inklusif di kampus, akan menyebar ke seluruh sendi-sendi kehidupan, tempat para civitas akademika berinteraksi dengan masyarakat. Sehingga tercipta Indonesia yang inklusif dalam menjalani pembangunan sosial yang humanis. Semoga ini bukan yang terakhir, namun awal untuk terjalinnya kerja sama penelitian dan pengabdian masyarakat antara UMM dan PKBI,” tutup Rinikso. 

Sebelum di UMM, Peduli Goes to Campus telah dilakukan di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada September 2018, Universitas Medan, Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Brawijaya Malang dengan mendapatkan apresiasi yang besar dari mahasiswa, dosen dan para partisipan lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES