Pemerintahan

Emil Dardak Sebut Kota Malang Lokomotif Digital Jawa Timur

Kamis, 17 Oktober 2019 - 18:50 | 42.23k
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak di acara AIKID di Kota Malang. (Foto: Humas Pemkot Malang for TIMES Indonesia)
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak di acara AIKID di Kota Malang. (Foto: Humas Pemkot Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak menyebut Kota Malang sebagai lokomotif digital Jawa Timur.

Hal itu disampaikan saat menghadiri acara Malam Penganugerahan Inovasi dan Kreativitas Informasi Digital (AIKID) di Hotel Savana, Rabu (16/10/2019) kemarin.

Emil mengapresiasi lomba AIKID yang digelar oleh Pemkot Malang. Menurutnya, Kota Malang patut berbangga karena pengembangan informasi teknologi sangat berkembang daripada daerah lainnya di Indonesia.

“Bahkan kota pertama yang anak sekolahnya belum lulus tapi dikasih ujian setara profesional IT yang siap kerja di perusahaan besar itu datangnya dari Kota Malang,” kata Emil Dardak.

emil-dardak-b.jpg

Berbagai prestasi yang telah ditorehkan oleh Kota Malang dalam berbagai tingkatan khususnya di bidang IT, membuat Pemprov Jatim sepakat menjadikan Kota Malang menjadi lokomotif digital.

“Hari ini tanpa digital tidak bisa dituntaskan dengan maksima. Namun inovasi harus diperkuat sesuai kompetensi dasar,” tukasnya.

Wali Kota Malang Sutiaji menegaskan, keseriusan pemerintah dalam mengembangkan kota pintar, salah satunya dengan menuangkan program tersebut dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang Tahun 2019-2024.

“Kita tahu di Indonesia beberapa kota sudah mengembangkan konsep smart city tak terkecuali Kota Malang yang menjadi tolak ukur dalam pengembangan daerah di Jawa Timur,” ujar Sutiaji.

Sutiaji yakin bahwa inovasi dan digitalisasi adalah hal utama yang mendukung terwujudnya program smart city tersebut.

“Kita telah mendapatkan penghargaan dari Presiden. Dalam forum bersama kepala daerah beliau menyampaikan jika urusan digital nanti akan diserahkan ke Kota Malang,” tandasnya.

aikid.jpg

Suatu kota atau daerah dapat dikatakan sudah menerapkan program smart city jika telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi sampai pasa level tertentu dalam proses tata kelola dan operasional.

Integrasi tersebut, lanjut Sutiaji, ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, membagikan informasi kepada masyarakat, hingga memperbaiki layanan publik dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga.

“Sebab itu, pengembangan konsep smart city akan dilakukan secara bertahap, karena ada berbagai komponen di dalamnya,” sambungnya.

Dalam upaya mengembangkan program smart city maka ada enam indikator yang harus dicapai suatu daerah. Enam hal itu antara lain smart people, smart mobility, smart governance, smart economy, smart environment dan smart living.

Menurut Sutiaji, Pemkot Malang gencar mengembangkan program smart governance dengan tujuan meningkatkan kapasitas pemerintah yang mampu menjalakan fungsinya secara efektif dan efisien.

“Dalam mewujudkan 5 konsep smart city lainnya, maka Pemkot Malang bekerja sama dengan berbagai stakeholder, termasuk salah satunya menggelar lomba AIKID,” ujarnya.

Pemerintah Kota Malang saat ini sedang serius dalam mengembangkan program kota pintar atau smart city. Proses ini diapresiasi oleh Wagub Emil Dardak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES