Olahraga

Ini Perjalanan Pembentukan Klub AMI FC, Pemenang LSN 2019 Regional Yogyakarta

Rabu, 16 Oktober 2019 - 20:30 | 132.06k
Klub sepak bola Pondok Pesantren Ash Shobru Minal Iman ketika mengikuti kompetisi LSN 2019 Regional Yogyakarta beberapa waktu lalu. (FOTO: Dok. AMI FC/TIMES Indonesia)
Klub sepak bola Pondok Pesantren Ash Shobru Minal Iman ketika mengikuti kompetisi LSN 2019 Regional Yogyakarta beberapa waktu lalu. (FOTO: Dok. AMI FC/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kesuksesan klub sepak bola Pondok Pesantren Ash Shobru Minal Iman (AMI FC) menjadi juara pada Liga Santri Nusantara 2019 (LSN 2019) Regional Yogyakarta tak dapat dilepaskan dari soliditas tim.

Penggagas AMI PC, Kiai Muhammad Sabar mengatakan, klub ini dibentuk pada tahun 2018. Para tim sebelumnya mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB). Sehingga, tidak mengherankan bila pada debutnya di Liga Santri Nusantara 2018 Regional Yogyakarta AMI FC mampu betahan hingga babak 8 besar atau perempat final. 

“Saat pendaftaran kami jaring santri yang memiliki.ketrampilan bermain sepak bola untuk bergabung dalam tim,” kata Muhammad Sabar, Rabu (16/10/2019).

Pada penampilan keduanya di Liga Santri Nusantara 2019 Regional Yogyakarta tim yang bermarkas di Genitem RT 05 RW17 Sidoagung Godean Sleman ini langsung tancap gas.

Pada pertandingan pertama kesebelasan Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak mereka kalahkan dengan skor 2:0. Di babak kedua giliran kesebelasan Pondok Pesntren Fadlu Minallah yang mereka kalahkan dengan skor 3:0 dan mengantar ke babak semifinal. 

Di babak semifinal mereka bertemu tim tangguh kesebelasan Pondok Pesantren Al Anwar yang secara mengejutkan menyingkirkan juara Liga Santri Nusantara 2018 Regional Yogyakarta kesebelasan Pondok Pesantren Nurul Iman.

Pertandingan babak semifinal berjalan alot dan harus diakhiri dengan adu tendangan pinalti. Setelah dalam waktu normal pertandingan berakhir dengan skor 1:1. Beruntung pada babak adu tendangan pinalti mereka unggul dengan skor 2:1 dan berhak maju ke babak final. 

Namun sayang, pada laga Final mereka harus mengakui keunggulan Nur Iman United dengan skor 3:0. Meski gagal meraih puncak prestasi yang tinggal satu langkah lagi. Namun tidak membuat mereka patah arang.

Dengan motto Man Jadda Wajada seluruh perangkat tim optimistis, mampu berprestasi lebih baik di masa yang akan datang. Bukan hanya di kancah regional tapi juga nasional.

“Bila dalam waktu dua tahun kami mampu meraih gelar juara kedua, maka bukan tidak mungkin prestasi yang lebih baik kita raih di masa depan. Semoga nanti kami kembali meraih juara pada LSN berikutnya,” terang Margiyanto, Manager Tim AMI FC(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES