Peristiwa Nasional

Untuk Membumikan Pancasila BNPT Juga Menyasar Media Sosial

Rabu, 16 Oktober 2019 - 18:20 | 37.19k
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Marsekal Muda TNI Dr. A. Adang Supriyadi. (FOTO: Kemendagri)
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Marsekal Muda TNI Dr. A. Adang Supriyadi. (FOTO: Kemendagri)

TIMESINDONESIA, JAKARTABNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) mencoba mulai menyasar ke media sosial dalam upayanya mensosialisasikan pentingnya pemahaman Pancasila melalui kegiatan pembumian Pancasila.

"Pertumbuhan pengguna media sosial saat ini semakin meningkat. Kita sudah tidak bisa memanfaatkan cara konvensional untuk membumikan Pancasila dalam melawan paham terorisme. Namun teknologi dalam hal ini media sosial adalah solusi paling ampuh," tegas Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Marsekal Muda TNI Dr. A. Adang Supriyadi pada Rapat Koordinasi Nasional Simpul Strategis Pembumian Pancasila, Rabu (16/10/2019) di Merlynn Park hotel Jakarta.

Selain itu, BNPT bersama BPIP dan Kemendagri juga terus berusaha menyosialisasikan pentingnya pemahaman Pancasila melalui kegiatan pembumian Pancasila dengan melibatkan Kesbangpol di daerah.

Diantaranya dengan menyasar ASN Kementerian/Lembaga untuk lebih mencintai Pancasila. "Dan jangan sampai terpapar paham terorisme," katanya.

Terorisme di Indonesia, lanjut Adang, didominasi oleh masuknya pemahaman baru dari luar negeri yang menyasar kaum-kaum yang tidak paham Pancasila. 

Menurutnya, kurangnya pemahaman sejak dini terhadap nilai-nilai Pancasila menjadi penyebab utama masih ada warga negara Indonesia yang terpapar paham terorisme.

 “Pancasila itu terdengar sederhana, tapi kalau kita memahami secara mendalam maknanya maka kita akan tahu kalau Pancasila itu tidak ternilai harganya," kata Adang lagi.

Upaya BPIP untuk membumikan Pancasila, dikatakan Adang adalah langkah jenius dan sangat tepat melihat dinamika perkembangan kasus terorisme yang muncul di Indonesia. Bahkan menurut data BNPT masih ada beberapa warga negara Indonesia di luar negeri yang ikut terpapar paham terorisme. “Masyarakat harus melek situasi, harus melihat kondisi saat ini. Jangan kita terlena oleh urusan pribadi padahal terorisme ada di sekitar kita," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES