Indonesia Positif

Tekan AKI dan AKB, Ini yang Dilakukan UPT Puskesmas Sumbermanjing Kulon Kab Malang

Rabu, 16 Oktober 2019 - 07:23 | 193.02k
Pelaksanaan Gerimis Bumi di Desa Pandanrejo bersama dengan Bapak Kepala Desa Pandanrejo. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Pelaksanaan Gerimis Bumi di Desa Pandanrejo bersama dengan Bapak Kepala Desa Pandanrejo. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) menjadi permasalahan di wilayah kerja Puskesmas Sumbermanjiing Kulon, Kab. Malang.

Untuk mengatasi tersebut puskesmas Sumbermanjing Kulon melalui Dinkes Kab Malang melakukan kegiatan inovasi Germas Bumi (Gerakan Suami Peduli Kelas Ibu Hamil) sejak tahun 2018.

Evaluasi keberhasilan kegiatan yang mulai dilaksanakan bulan April 2018 sampai dengan 2019. Didapatkan dari pencapaian target PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) dan penetapan target dari Dinas Kesehatan didapatkan peningkatan hasil pencapaian PKP.

Dimana K1 tahun 2017 belum memenuhi target, pada tahun 2018 sudah memenuhi target.

Pencapaian ANC Terpadu dimana tahun 2017 masih belum berjalan sedangkan pada tahun 2018 didapatkan pencapaian 227 dari 295 ibu hamil.

Pelaksanaan-Gerimis-Bumi-2.jpg

Sedangkan kematian ibu masih saja terjadi  1 (satu) kasus kematian ibu walaupun ada penurunan dari tahun 2017 ada 2 (dua) kematian ibu Sedangkan kematian neonatus tetap ada 1 kasus kematian neonatus dan adanya penurunan IUFD dari 7(tujuh) IUFD tahun 2017 menjadi 1(satu) IUFD tahun 2018.

Kegiatan kelas ibu hamil bersama suami yang diselenggarakan oleh UPT Puskesmas Sumbermanjing Kulon dimana ibu hamil mengikuti kegiatan dengan ditemani suami. Dimana suami bukan hanya menunggui tetapi ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran maupun senam ataupun mempraktekkan sesuai materi dalam kelas ibu hamil.

Dengan keikutsertaan maka suami akan memahami kehamilan yang diharapkan serta tanda bahaya dalam kehamilan. Sehingga jika selama proses kehamilan terjadi tanda bahaya, maka suami dapat siap dan sigap dalam mengambil keputusan untuk keselamatan ibu dan bayi. Sehingga dengan tindakan yang tepat dan cepat dari suami, maka kematian ibu dan bayi dapat ditekan dan dicegah.

Tentu saja kegiatan kelas ibu hamil ini berjalan tanpa hambatan. Selama satu setengah tahun kegiatan ini masih belum bisa berjalan sesuai target dan harapan. Dalam setiap kelas selalu ada suami yang tidak berkenan hadir dalam kegiatan dengan berbagai alasan. Padahal kelas ibu hamil ini diadakan hanya 4 kali selama 9 bulan proses kehamilan.

Untuk itu petugas Puskesmas Sumbermanjiing Kulon, Kab. Malang selalu mengajak suami baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lintas sektor. Sehingga kemauan dan kesadaran suami mengikuti kelas ibu hamil dapat meningkat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES