Peristiwa Daerah

Kota Malang Menjadi Sasaran Program Kotaku Kementerian PUPR RI

Rabu, 16 Oktober 2019 - 07:39 | 315.99k
Lewat program Kotaku Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kampoeng Lampion, Kota Malang kini jalannya sudah kelihatan bersih dengan ada ukirannya dan lebih indah. (FOTO: Kementeiran PUPR)
Lewat program Kotaku Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kampoeng Lampion, Kota Malang kini jalannya sudah kelihatan bersih dengan ada ukirannya dan lebih indah. (FOTO: Kementeiran PUPR)

TIMESINDONESIA, MALANGKota Malang, Jawa Timur menjadi sasaran Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk memperbaiki kualitas kawasan permukiman kumuh di perkotaan.

Program ini merupakan kolaborasi antara Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dalam membangun infrastruktur berbasis masyarakat untuk mendukung program 100-0-100 (100% akses universal air minum, 0% permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak).

Program Kotaku di Provinsi Jawa Timur dilakukan di 186 Kelurahan/Desa pada 28 Kabupaten/Kota dengan anggaran dari APBN total sebesar Rp 127,4 miliar.

Luas capaian pengurangan kumuh dari Program Kotaku di Jawa Timur pada tahun 2018 sebesar 592,48 Ha dengan total capaian pengurangan kawasan kumuh kumulatif dari 2017-2018 sebesar 912,66 Ha dari luasan kumuh sebesar 3.613 Ha.

program-kotaku-b.jpg

Sisa kawasan kumuh yang belum tertangani akan dilanjutkan pada tahun 2019 di 116 Kelurahan/Desa pada 28 Kabupaten/Kota dengan anggaran sebesar Rp 158,5 miliar.

Salah satu daerah yang menjadi sasaran di Jawa Timur adalah Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kampoeng Lampion, Kota Malang.

Lingkup pekerjaannya berupa perbaikan saluran drainase, perbaikan jalan lingkungan, pembangunan septic tank biofil komunal, hibah gerobak sampah serta motor pengangkut sampah untuk pengelolaan limbah. Total anggaran penataan lingkungan di salah satu kampung tematik di Kota Malang ini sebesar Rp 1 miliar melalui APBN Tahun Anggaran 2018.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, Program Kotaku adalah kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemda dalam mendorong dan memberdayakan masyarakat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya.

"Kalau Pemerintah Daerah tidak bergerak dan masyarakat tidak terlibat aktif, maka program tidak akan berjalan. Bahkan kawasan yang sudah ditata akan kembali kumuh," kata Menteri Basuki.

Suheni, Ketua RT 05/01 Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kampoeng Lampion yang merangkap sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mengatakan, sebelum masuk Program Kotaku pada tahun 2018, kampung tersebut sempat mati suri dari kunjungan wisatawan tak lama setelah diresmikan pada tahun 2017. Hal itu disebabkan kondisi lingkungan yang kurang bersih dan kurang terawat, sehingga kalah pamor dengan kampung tematik lainnya.

program-kotaku-c.jpg

"Kondisi jalan tadinya aspal biasa dengan kanan kirinya drainase berupa got terbuka. Sekarang jalannya sudah kelihatan bersih dengan ada ukirannya sehingga lebih indah, anak-anak juga bisa bermain dengan aman sampai malam, karena kanan kiri jalan sudah tidak ada saluran got terbuka, diganti dengan sistem drainase yang lebih baik," kata Suheni.

Ia mengatakan, semua pekerjaan program Kotaku tersebut melibatkan peran aktif seluruh warga mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan perawatannya.

“Lewat program ini juga menambah erat kekerabatan warga di lingkungan ini sehingga semangat gotong royongnya untuk menjaga lingkungan juga lebih baik. Warga yang belum mempunyai septic tank dibuatkan septic tank bersama (komunal) agar tidak buang air sembarangan (BABS) terutama ke sungai di belakang kampung kami,” ujarnya.

Tak hanya menambah kebersihan dan kenyamanan lingkungan, program Kotaku yang memberikan hibah motor pengangkut sampah juga membantu secara ekonomi untuk warganya yang belum mendapatkan pekerjaan. “Kami beri kesempatan secara bergantian untuk warga yang belum punya pekerjaan untuk menarik motor pengangkut sampah tersebut, yang dibayar dari uang iuran rutin warga,” tambah Suheni.

Kota Malang menjadi sasaran Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk memperbaiki kualitas kawasan permukiman kumuh di perkotaan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES