Peristiwa Daerah

BKKBN DIY Sebut Minat Masyarakat Jadi Akseptor KB Tinggi

Selasa, 15 Oktober 2019 - 22:22 | 109.93k
Sejumlah Perempuan ketika antre di RS RS Happy Land, di Timoho, Yogyakarta. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Sejumlah Perempuan ketika antre di RS RS Happy Land, di Timoho, Yogyakarta. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional DIY (BKKBN DIY) menggelar Bakti Sosial Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Acara ini bekerjasama dengan RS Happy Land, di Timoho, Yogyakarta pertengahan Oktober 2019.

Baksos ini untuk meningkatkan Capaian Kepesertaan KB Baru KB MKJP, khususnya untuk Medis Operasi Wanita (MOW) atau Sterilisasi Wanita (Tubektomi). Sedangkan untuk Medis Operasi Pria (MOP) atau Sterilisasi Pria (Vasektomi).

Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) Perwakilan BKKBN DIY Dra Joehananti Chriswandari mengatakan Kontrasepsi KB MKJP sangat efektif untuk mencegah kehamilan sehingga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap Pengendalian Jumlah Penduduk dan Pencapaian Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

“Harapannya melalui Baksos ini ketertarikan masyarakat terhadap KB MKJP akan meningkat. Sebetulnya minat masyarakat sangat tinggi untuk menjadi Akseptor KB MKJP MOP dan MOW ini,” kata Joehananti di Kantor Perwakilan BKKBN DIY, di Muja Muju, Yogyakarta, Selasa (15/10/2019).

Namun hal itu terkendala karena Regulasi BPJS masih menempatkan MOP dilayani di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Masalahnya, FKTP belum tentu memiliki provider yang kompeten untuk melaksanakan pelayanan KB MOP. Untuk MOW bisa dilayani di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), tetapi harus memenuhi persyaratan tertentu, antara lain jika ada Indikasi Medis.

“Maka, salah satu solusinya adalah melalui Baksos Pelayanan KB MKJP MOP dan MOW ini,” terang Joehananti.

Menurut Joehananti, seiring dengan kesadaran masyarakat untuk merencanakan Keluarga Sejahtera dengan 2 anak cukup, perlahan terjadi pergeseran dari pemakaian KB Kontrasepsi Hormonal (Pil dan Suntik) ke KB MKJP. Terbukti dalam Baksos kali ini, selain Akseptor KB Baru, terdapat juga Akseptor KB Ganti Cara ke KB MKJP, karena sifatnya yang lebih praktis dan tidak harus bolak-balik setiap bulan.

“Tapi harus dipastikan bahwa Calon Akseptor KB MKJP, khususnya MOP dan MOW memang benar-benar tidak menginginkan anak lagi,” ungkap Joehananti.

Kepala Sub Bidang Bina Kesertaan KB Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus KB-KR Perwakilan BKKBN DIY Sihana SPd menjelaskan untuk Baksos MOP jumlahnya 38 orang. Untuk MOW di hari pertama, jumlah Calon Akseptor KB dari Bantul 8 orang, dan Kulon Progo 12. Hari kedua, Bantul 5, dan Gunungkidul 15. Jadi total MOW ada 40.

“Antusiasme masyarakat untuk mengikuti Baksos sangat tinggi, tampak dari jumlah pendaftar. Gunungkidul mencapai 60 orang, Bantul 50, dan Sleman 45. Menyikapi hal ini, Perwakilan BKKBN DIY akan menggelar Baksos kembali di akhir Oktober dan awal November 2019 ini. Ditargetkan 2020 sudah bisa terlayani semua,” terang Sihana.

Direktur Utama RS Happy Land Dr dr Bondan Agus Suryanto SE MA DLP AAK menegaskan bahwa Perwakilan BKKBN DIY menggandeng RS Happy Land karena RS ini memiliki fasilitas yang canggih dan Tenaga Medis yang profesional, kompeten, dan terlatih untuk memberikan pelayanan KB MKJP MOP dan MOW.

“Dan juga sejak dulu kami sangat mendukung Program KKBPK ini,” jelas Bondan.

Pada prinsipnya MOW adalah memotong atau mengikat saluran Tuba Falopi guna menghindari pertemuan ovum dan sperma, sedangkan MOP mengikat atau memotong saluran Vas Deferens untuk mencegah ejakulasi. Mengingat pentingnya KB, Bondang mengajak masyarakat untuk menyukseskan kegiatan yang digelar oleh BKKBN DIY dan RS Happy Land. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES