Peristiwa Daerah

Mengenang Choirul Huda, Sang Legenda Persela Lamongan

Selasa, 15 Oktober 2019 - 19:53 | 132.13k
Jajaran manajemen, pelatih, pemain dan supporter Persela Lamongan berziarah ke makam Choirul Huda, Selasa (15/10/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Jajaran manajemen, pelatih, pemain dan supporter Persela Lamongan berziarah ke makam Choirul Huda, Selasa (15/10/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Seluruh elemen tim Persela Lamongan, mulai dari manajemen, pemain hingga supporter melakukan ziarah ke makam sang legenda Persela Lamongan, Choirul Huda, yang meninggal tepat dua tahun silam.

Choirul Huda meninggal pada usia 38 tahun, setelah mengalami benturan dengan rekan satu timnya dalam pertandingan melawan Semen Padang FC pada tanggal 15 Oktober 2017.

Pria asli Lamongan yang lahir pada 2 Juni 1979 itu pun menghabiskan seluruh karir sepakbolanya hanya untuk membela Persela Lamongan, yaitu mulai tahun 1999 hingga ajal memisahkan. Tak heran jika penjaga gawang yang akrab disapa Cak Huda itu mendapat julukan one man one club.

Kesetiaan dan dedikasi itulah yang membuat Choirul Huda menjadi sosok yang begitu dicintai insan sepakbola Lamongan.

"Dia (Choirul Huda) menjadi sebuah inspirasi, memberikan keteladanan bagi kita semuanya, bahwa sebagaimana Huda yang kita tahu dia hanya setia pada satu klub dan mendedikasikan profesinya dalam sepakbola," kata CEO Persela Lamongan Yuhronur Efendi, saat berziarah ke makam Choirul Huda, di Makam Islam Pagerwojo Lamongan, Selasa (15/10/2019) petang.

Yuhronur pun berharap dengan berziarah ke makam sang legenda, para pemain Persela Lamongan menjadi lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik.

"Kita datang ke sini, mengingatkan kepada semuanya kita perlu untuk terus bersemangat, menjaga keinginan kita untuk terus berprestasi," ujarnya.

Hal senada juga diutarakan Birul Walidain, pemain yang juga putra asli Lamongan itu menyebut Choirul Huda adalah sosok teladan di lapangan.

"Perjuangan beliau dalam setiap pertandingan mungkin itu yang harus bisa saya contoh," kata Birul.

Selain itu, pemain berusia 23 tahun tersebut juga mengaku ingin mengikuti jejak sang legenda, dengan tetap bertahan di Persela Lamongan, selama tenaganya masih dibutuhkan.

"Saya pribadi ingin lebih berprestasi lagi untuk membawa Persela meraih perstasi yang lebih baik lagi," ujarnya.

Sementara itu, juru taktik Persela Lamongan, Nil Maizar berharap karakter dan perjuangan tanpa kenal lelah yang dimiliki Choirul Huda dapat menular kepada para pemain.

"Satu hal yang harus diingat kepada pemain, dialah (Choirul Huda) legenda sepakbola, legenda Persela. Mudah-mudahan besok melawan PSIS Semarang menjadi bukti kecintaan mereka kepada Choirul Huda. Mudah-mudahan kita bisa meraih kemenangan," ucap pelatih Persela Lamongan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES