Peristiwa Daerah

Sumsel Masih Diliputi Asap, 727 Titik Panas Teridentifikasi

Selasa, 15 Oktober 2019 - 19:09 | 36.22k
Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.
Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.

TIMESINDONESIA, SUMATERA SELATAN – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, pantauan citra satelit modis-catalog Lapan dalam kurun 24 jam terakhir dengan tingkat kepercayaan 30% mengidentifikasi 727 titik panas atau hot spot di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Titik panas terbanyak berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir. 

Titik panas juga teridentifikasi di beberapa kabupaten, seperti Banyuasin 188 titik, Musi Banyuasin 90, Muara Enim 26 dan Ogan Ilir 17.
Dilihat arah angin pada citra satelit Himawari pukul 16.00 WIB, asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengarah umumnya dari tenggara ke barat laut. 

Pantauan BNPB pada Selasa (15/10/2019), pukul 16.00 WIB, kualitas udara di wilayah Sumsel masih menunjukkan sangat tidak sehat atau pada angka 194. Kualitas tersebut dilihat dari indikator PM2,5. 

Sementara itu, rilis BMKG pada hari ini mencatat bahwa berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra Aqua), Suomi NPP dan NOAA 20 selama seminggu terakhir (8 Oktober - 14 Oktober 2019), terdeteksi peningkatan jumlah titik panas di beberapa wilayah, salah satunya di Sumatera Selatan.

Informasi dari BPBD Provinsi Sumsel, Asap terpantau berkurang dibandingkan sehari sebelumnya (14/10/2019). Namun demikian aktivitas kegiatan belajar mengajar masih diliburkan hingga hari ini. Berdasarkan citra satelit, asap terdeteksi di wilayah Sumatera, seperti di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumsel dan Lampung. 

"Sebaran asap tidak sampai menimbulkan transboundary haze atau asap yang melewati batas negara," kata Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, dalam keterangan tertulis, Selasa (15/10/2019).

Penanganan karhutla masih terus diupayakan oleh pos komando penanganan darurat bencana asap wilayah Sumsel. Pemadaman darat dilakukan dengan dukungan pengeboman air dari udara. Personel gabungan yang disiagakan di Sumsel mencapai 8.679 personel dan 7 heli water-bombing dan 2 untuk patroli. 

Luas lahan terbakar di Sumsel mencapai 11.826 ha dari Januari - Agustus 2019, sedangkan luasan lahan terbakar di seluruh wilayah Indonesia mencapai 328.722 ha.

Sementara itu, ia menyampaikan bahwa beberapa wilayah terdampak karhutla masih menunjukkan kualitas udara  buruk. Data BNPB, kualitas udara hari ini dengan indikator PM 2,5 di wilayah Jambi menunjukkan kualitas udara sangat tidak sehat (199), Kalimantan Tengah tidak sehat (129), Kalimantan Selatan tidak sehat (93), Riau tidak sehat (52), sedangkan Kalimantan Barat baik (10). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES