Politik

PSI di Pusaran Pilkada Surabaya 2020

Selasa, 15 Oktober 2019 - 17:44 | 141.70k
PSI.
PSI.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pemilihan Kepala Daerah Surabaya 2020 (Pilkada Surabaya 2020), pesta demokrasi menyambut penerus kepemimpinan Wali Kota Risma menjadi fokus pokok bahasan beragam komunitas. Termasuk Simpatisan Milenial Solidaritas (SMS), Selasa (15/10/2019).

Ketua SMS Cristian Dinata, mengatakan pihaknya mendukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terlibat aktif dalam kontestasi Pilkada Surabaya 2020.

Tian, sapaan akrab Cristian, menilai bahwa nama-nama yang ikut konvensi calon Wali/Wakil Wali Kota Surabaya yang diadakan DPW PSI Jawa Timur memiliki potensi dan kekuatannya masing-masing. Sekalipun Tian menilai bahwa Whisnu Sakti Buana dari PDIP memiliki peluang paling besar menggantikan Ibu Risma dalam Pilwali 2020 mendatang.

Kepada wartawan Ketua SMS itu mengatakan, PSI memiliki empat kursi di Surabaya sebagai nilai tawar.

“Jadi saya optimis meskipun memang PDIP berada di atas angin, PSI tetap bisa berpartisipasi aktif di Pilkada Surabaya 2020,” terang Tian.

Tian juga melihat peluang kuat Whisnu Sakti di bursa Pilwali. Tokoh muda PDIP tersebut menurut Tian, telah memiliki pengalaman dan kerangka kerja jika memimpin Surabaya. Mengingat Wisnu telah mendampingi Risma sebagai wakil wali kota.

"Pak Whisnu juga jelas mendapat dukungan arus bawah PDIP. Ia dihormati di kalangan simpatisan dan relawan partai, jadi Pak Whisnu ini modalnya sejak awal sudah yang paling baik dari semua kandidat," jelas Tian.

Tian menyebut selain nama Whisnu Sakti setidaknya ada lima nama lain yang punya kans besar dalam kontestasi Pilwali mendatang. Nama Eddy Tarmidi Widjaja, Dhimas Anugrah, Untung Suropati, Gus Hans dan Sutjipto Joe Angga disebut Tian masuk dalam radar SMS.

Masuknya nama Soetjipto Angga menurut Tian karena ia dinilai sebagai "orang lama" di PDIP Surabaya. 

"SMS melihat Pak Angga ini, punya peran aktif dalam masyarakat bisnis Surabaya, jadi kami pikir beliau mampu berbuat untuk pembangunan ekonomi kota Surabaya di masa pasca Bu Risma. Ya beliau pebisnis kawakan yang pengalaman kalau saya lihat," kata Tian.

SMS juga konsisten menyebut PSI sebagai partai yang bisa berbicara banyak di Pilkada Surabaya 2020. Di saat yang sama, Tian menilai nama politisi muda PSI Dhimas Anugrah sudah berhasil mengangkat nama partainya dalam pusaran bursa Pilwali Kota Pahlawan. 

Ketua SMS itu melihat Dhimas sebagai kandidat terkuat dari PSI yang bisa mengubah peta politik Pilwali Surabaya. "Sulit mencari pengganti kader sekaliber Cak Dhimas di PSI. Banyak kader bagus di PSI, tapi yang seperti Cak Dhimas sulit cari penggantinya," imbuhnya.

Tetapi Tian memberi catatan, jika poin tersebut belum lantas mendapat jawaban pasti dari Dhimas. “Iya memang Cak Dhimas orangnya enerjik, sangat cerdas dan perhatian dengan kebudayaan lokal. Tapi kami belum tahu apa Cak Dhimas bersedia terjun ke Pilwali,” tandasnya.

Nama Dhimas dan PSI memang sedang naik daun di Surabaya. Sebagai tokoh intelektual muda yang mengenyam pendidikan di Oxford Inggris, Dhimas dikenal sebagai pribadi rendah hati.

“Saya rasa dia punya peluang memimpin dan menata Surabaya menjadi salah satu kota modern di Indonesia, cuma ya itu, kami belum tahu apa Cak Dhimas bersedia maju ke Pilwali," tambahnya.

PSI diketahui mengadakan konvensi calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Surabaya yang akan ditutup 20 Oktober 2019. Hingga berita ini diturunkan, Dhimas Anugrah belum tampak mendaftar konvensi. Hal ini, menurut Tian, memicu beberapa spekulasi.

Yang pertama, Dhimas adalah seorang agen khusus untuk misi mengatrol nama PSI dalam pusaran bursa Pilkada Surabaya 2020, sementara ia sendiri takkan mendaftar konvensi. 

Kedua, Dhimas sedang menyelesaikan studi S3-nya di Oxford, Inggris, sehingga ia tak bisa turun di Pilkada kali ini. Ketiga, Dhimas akan mendaftar di hari terakhir pendaftaran konvensi. 

PSI dengan atau tanpa Dhimas, menurut Tian tetap berpeluang besar di Pilkada Surabaya 2020. Kuncinya, PSI berkoalisi dengan partai-partai lain seazas. Sebut saja PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, atau NasDem. 

"PSI mutlak berkoalisi. Bagaimana teknisnya semua kembali kepada mekanisme masing-masing partai. Secara pribadi saya berharap PSI bisa koalisi dengan PDIP. Dengan tandem Whisnu Sakti-Dhimas Anugrah, atau Untung Suropati-Dhimas Anugrah. Tapi politik itu kan cair ya, tidak kaku, dinamis, penuh kreativitas," ujar Tian.

Ketua SMS itu mengatakan bahwa PSI bisa juga berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Surabaya 2020. Ini didukung oleh konstelasi politik nasional yang mencair.  "Dengan safari politik Pak Prabowo ke PDIP, Golkar, NasDem, saya kira suhu politik tanah air menuju kesejukan ya. Itu akan berdampak positif ke Surabaya, saya harap," pungkas Tian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES