Pendidikan

Tim PKM ITNY Ciptakan Teknologi untuk Produsen Jamu Tradisional

Selasa, 15 Oktober 2019 - 13:26 | 128.85k
Teknologi pemeras rimpang jamu  karya inovasi Tim PKM ITNY, Solikhah Retno Hidayati, Novi Maulida Nimah dan Hasta Kuntara. (FOTO: ITNY/TIMES Indonesia)
Teknologi pemeras rimpang jamu karya inovasi Tim PKM ITNY, Solikhah Retno Hidayati, Novi Maulida Nimah dan Hasta Kuntara. (FOTO: ITNY/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sebagai lembaga pendidikan, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) ingin memiliki peran nyata kepada masyarakat terutama kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Nah, sebagai wujud kepedulian sekaligus partisipasi terhadap pemberdayaan UMKM di Yogyakarta, tiga dosen ITNY memberikan bantuan alat teknologi tepat guna kepada produsen jamu tradisional milik pasangan suami istri Sutadi dan Sri Supadmi yang tinggal di Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Pendampingan yang dilakukan tiga dosen Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini merupakan hasil hibah PKM dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

PKM-ITNY-2.jpg

“Teknologi untuk pemeras rimpang jamu berkecepatan rendah ini lebih efisien dan higienis,” kata Ketua Tim PKM ITNY, Solikhah Retno Hidayati ST MT dan Novi Maulida Nimah ST MSc, dosen program studi Perencanaan Wilayay dan Kota serta Hasta Kuntara ST MT dosen program studi D3 Teknik Mesih dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Selasa (15/10/2019).

Tak sekadar pemberian teknologi pemeras rimpang, tim PKM ITNY memberikan pendampingan pembuatan produk yang higienis dan efisien. Sehingga, produk jamu tersebut mampu menghasilkan jamu yang berkualitas dalam jumlah yang lebih banyak. Kemudian, pendampingan perluasan pasar jamu dengan memperbaiki fasilitas penjualan serta memanfaatkan media online, dan pendampingan manajemen usaha kecil menggunakan teknologi.

“Kegiatan untuk mencapai luaran tersebut dilakukan dalam tiga tahap. Yakni, tahap perancangan alat, pelatihan, dan pendampingan. Dengan kualitas produk yang meningkat, adanya merk dagang, dan manajemen yang baik diharapkan omzet penjualan jamu meningkat. Sehingga, kondisi ekonomi produsen jamu tersebut akan ikut meningkat,” tambah Solikhah.

Novi menambahkan, alat inovasi rancangan timnya mampu memeras rimpang dengan cepat dan menghasilkan sari rimpang sebagai bahan dasar jamu. Kapasitas alat ini disesuaikan dengan kapasitas produksi jamu milik Sri Supadmi yaitu maksimal 3 kilogram rimpang dalam sekali peras.

PKM-ITNY-3.jpg

“Selain itu, tim pelaksana PKM juga merancang desain kemasan produksi untuk meningkatkan minat pembeli,” terang Novi.

Setelah memberikan peralatan dan pedampingian, usaha pasangan suami isteri Sutadi dan Sri Supadmi mengalami peningkatan hingga 20 persen sejak September 2019. Peningkatan penghasilan ini terlihat dari produk yang dikemas dalam botol plastik.

“Konsumen lebih menyukai kemasan botol plastik daripada bungkusan plastik atau botol kaca. Hal ini karena kemasan plastik dirasa praktis, higienis, dan mudah untuk dibawa. Konsumen juga menyatakan bahwa kualitas jamu Mbak Sri cukup bagus, terutama dari sisi rasa. Rasa manis yang cukup dan rasa bahan baku yang cukup kuat merupakan salah satu kelebihan jamu mbak Sri,” papar Hasta Kuntara.

Hasta menerangkan, jamu tradisional merupakan salah satu produk pangan yang diminati oleh masyarakat. Hal inilah yang mendorong Sutadi dan Sri Supadmi menekuni usaha jamu tradisional sejak tahun 2004. Produk jamunya diberi label Jamu Mbak Sri. Awanya produksi dilakukan mereka berdua, setelah beberapa tahun berjalan kini memiliki 3 orang karyawan. Produksi jamu tersebut dipasarkan keliling di wilayah dekat tempat tinggalnya.

“Sebelum kami dampingi, produsen jamu tradisional ini memiliki tiga masalah utama. Yakni, belum ada teknologi atau proses produksi manual sehingga higienitas produk tidak terkontrol serta produksi terbatas, pemasaran terbatas karena produk jamu tidak memiliki kemasan khusus yang menjamin higienitas dan keawetan produk serta fasilitas penjualan yang terbatas, serta belum menerapkan manajemen usaha yang baik dan benar,” terang Hasta, Tim PKM ITNY ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES