Pagar Nusa IAIN Kediri Gembleng Anggota Baru Selama Sepekan
TIMESINDONESIA, KEDIRI – Unit Kegiatan Khusus Pagar Nusa (UKK PN) Institut Agama Islam Negeri Kediri membuka penerimaan anggota Pagar Nusa (Pertapa) angkatan III di Aula Rektorat Lantai IV dan Sport Center IAIN Kediri, Minggu (13/10/2019).
Kegiatan Pertapa tersebut berlangsung dari tangal 6 - 13 Oktober 2019, dan materi yang disampaikan meliputi sejarah pagar nusa dan ke NU an
“Teman-teman peserta sudah mau keluar dari zona nyamannya, kalian sudah memilih UKK Pagar Nusa sebagai wadah untuk bersatu, belajar dan mengabdi. Jadi selamat berproses dan nikmati semua proses yang ada karena semua itu baik adanya,” ujar M Hendra Irawan ketua UKK Pagar Nusa IAIN Kediri.
Hendra menyampaikan kegiatan ini mengusung tema “Membentuk sumber daya yang bermutu, disiplin dan loyalitas dalam optimalisasi semangat berorganisasi serta jiwa sosial”. Harapannya, para anggota dapat menjadi pribadi yang memiliki kapasitas kemampuan dalam menjalankan roda organisasi, melatih mahasiswa dalam menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama dan membentuk karakter untuk memiliki jiwa kepemimpinan dalam organisasi.
Hal serupa disampaikan Pembina UKK Pagar Nusa IAIN Kediri Anwariyah, M.Pd pada sambutannya, bahwa Pertapa adalah fase orientasi dan pengenalan awal Pagar Nusa kepada mahasiswa dalam rangka rekruitmen mahasiswa untuk menjadi anggota Pagar Nusa.
"Semoga setelah mengikuti Pertapa ini, anggota dapat memiliki kekayakinan bahwa Pagar Nusa adalah organisasi pencak silat yang tepat untuk membina diri. Pesan saya, anggota Pagar Nusa IAIN Kediri mampu mencetak atlet-atlet yang berpotensi sehingga bisa berprestasi ditingkat kota, provinsi, nasional maupun internasional." kata Anwariyah.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa IAIN Kediri, M Fatkhurrohman mengatakan, menyakini perjuangan Pagar Nusa hari ini merupakan upaya mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa Indonesia khususnya pada bidang seni bela diri pencak silat yang dirasa kini mulai pudar dan menghilang.
"Maka seyogyanya suatu budaya dijadikan suatu simbol memorial dalam membangun identitas diri sebagai organisasi,” katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Kediri |