Kopi TIMES

Masuklah dengan Selamat dan Aman

Minggu, 13 Oktober 2019 - 12:03 | 117.10k
Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode 2009-2017, anggota Mustasyar PW Nahdlatul Ulama (NU) DIY, Pengurus ICMI Pusat.
Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode 2009-2017, anggota Mustasyar PW Nahdlatul Ulama (NU) DIY, Pengurus ICMI Pusat.

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA“Udkhuluuhaa bisalaamin Aaminiin” (QS. Al Hijr:46). Dewasa ini kehidupan yang selamat dan aman sangatlah dirindukan. Setiap orang tanpa memandang statusnya, selalu impikan kehidupan selamat dan aman, karena dua sifat ini yang menempel pada syurga. Sebagaimana Allah swt tegaskan melalui firman-Nya, Masuklah ke dalamnya dengan selamat lagi aman“ [QS. Al Hijr,  15:46].

Turunnya ayat ini sebagai respon Allah swt terhadap peristiwa yang mengena sahabat Rasulullah, Salman Al Farisi yang lari dari Rasulullah selama 3 hari setelah mendengarkan penjelasan Rasulullah saw tentang tujuh pintu neraka. Selanjutnya dijelaskan melalui ayat lain, bahwa orang bertaqwa akan disediakan taman syurga yang di tengah-tengah  ada mataair-mataair (yang mengalir). Setelah itu kepada orang bertaqwa, Allah swt lewat Rasulullah saw, dipersilakan memasuki syurga dengan selamat dan aman.

 Hidup yang selamat dan aman juga sangat dibutuhkan ketika hidup di dunia. Hal ini terbukti, bahwa di pintu-pintu masjid Nabawi terdapat tulisan kaligrafi berbunyi UDKHULUUHAA BI SALAAMIN AAMINIIN. Penampilan yang demikian memberikan isyarat bahwa siapapun yang masuk Masjid Nabawi terjaga keselamatan dan keamanannya. Namun pada prakteknya ada sejumlah kasus bahwa orang yang sedang sholat dan dzikir diserang oleh pihak lain yang tak beradab. Tanggung jawab kita adalah tetap menjaga kemuliaan masjid itu.

Selain masjid, seyogyanya setiap pintu rumah juga bisa dipasang Tulisan kaligrafi “UDKHULUUHAA BI SALAAMIN AAMINIIN”. Dengan harapan bahwa siapapun yang masuk rumah itu memperoleh keselamatan dan keamanan. Hal ini untuk menguatkan apa yang sering menjadi obsesi kita, yaitu BAITII JANNATII. Pemaknaan rumah kita dengan kalimat claim seperti itu diharapkan sekali dapat tercipta rumah yang penuh kedamaian, ketentraman, dan kemanan serta terjauhkan dari kejadian konflik, sehingga mendukung terciptanya keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah.

Selain daripada itu perlu juga di pintu utama sekolah, madrasah atau kampus terpasang tulisan kaligrafi UDKHULUUHAA BI SALAAMIN AAMINIIN, dengan asumsi bahwa sekolahku, madrasahku atau kampusku adalah syurgaku, MADRASATII JANNATI atau JAAMI’ATII JANNATII. Dengan pemahaman kita terhadap sekolah atau kampus yang demikian, diharapkan bahwa siapapun secara personal atau kolektif masuk di lingkungan sekolah atau kampus akan terjaga keselamatan dan keamanannya.

Seiring dengan itu ada ucapan atau tulisan berupa AHLAN WA SAHLAN yang dibuat di pintu, di depan rumah, di depan tempat ibadah, di depan tempat pendidikan, di awal memasuki desa, kecamatan, kabupaten atau provinsi. Ungkapan ini lebih luas dan mendalam daripada ucapkan SELAMAT DATANG. Karena siapapun yang akan datang disambut dengan senang dan dianggap sebagai saudara, anggota keluarga dan selama ada di tempat itu selalu mendapatkan kemudahan dan pertolongan serta terjauhkan dari kesulitan, apalagi ancaman atau serangan. Apalagi kita juga wajib memuliakan tamu (FALYUKRIM DZAIFAHU).

Kehidupan yang selamat dan aman di syurga harus bisa diwujudkan di dunia, sehingga dengan status ekonomi dan sosial apapun tidak ada halangan yang berarti menikmati hidup yang selamat dan aman. Semua wajib menjaga diri dan lingkungannya yang bisa menjamin keselamatan dan keamanan. Konflik, tindakan brutal, dan tindakan kanibal wajib dieliminir dan ditiadakan di atas bumi yang fana ini, di tanah air tercinta, serta di lingkungan manapun. Kita itu bersaudara, walaupun berbeda sara, karena anak cucu Adam dan Hawa. (*)

*) Penulis adalah Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode 2009-2017, anggota Mustasyar PW Nahdlatul Ulama (NU) DIY, Pengurus ICMI Pusat.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES