Peristiwa Internasional

Kementerian LHK RI Belajar Pemindahan Ibu Kota dari Pengalaman Australia

Jumat, 11 Oktober 2019 - 11:40 | 68.11k
Kementerian LHK RI menjalin kerja sama di bidang lingkungan dan kehutanan dengan Universitas Griffith, Australia. (Foto: istimewa)
Kementerian LHK RI menjalin kerja sama di bidang lingkungan dan kehutanan dengan Universitas Griffith, Australia. (Foto: istimewa)

TIMESINDONESIA, AUSTRALIA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (Kementerian LHK RI) menjalin kerja sama di bidang lingkungan dan kehutanan dengan Universitas di Australia. Salah satunya adalah bagaimana mempersiapkan pemindahan ibu kota negara dari sisi lingkungan hidup.

Bertempat di Kampus Nathan Universitas Griffith di Brisbane, Australia pada Kamis (10/10/2019), Badan Litbang dan Inovasi Kementerian LHK RI dan Universitas Griffith Queensland menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MSP) tentang Penelitian dan Peningkatan Kapasitas di Bidang Lingkungan dan Manajemen Kehutanan, Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengusahaan Secara Berkelanjutan.

Menandatangani MSP yang berlaku 3 tahun sejak tanggal diteken, dari pihak Kementerian LHK RI adalah Kepala Badan Litbang dan Inovasi, Dr Agus Justianto. Sedang dari pihak Universitas Griffith adalah Wakil Presiden (Global), Profesor Sarah Todd. Turut hadir dan menyaksikan penandatanganan adalah Konsul Hermanus Dimara dari Konsulat Jenderal RI di Sydney dan pejabat terkait dari Kementerian LHK RI.

TIMES-Indonesia-Kementerian-Lingkungan-Hidup-Australia-02.jpg

Dr Agus Justianto meyakini bahwa MSP ini bukan sekedar di atas kertas. Bagi Indonesia, area kerja sama dalam MSP ini sangat valid.

"Misalnya, dalam konteks Indonesia mempersiapkan pemindahan Ibu Kota negara ke Kalimantan, para pakar lingkungan dan kehutanan di Australia, khususnya Universitas Griffith dapat berbagai pengalaman Australia saat memindahkan Ibu Kota ke Canberra sebagai referensi bagi Indonesia,"  jelasnya.

Sementara Profesor Sarah Todd juga menyampaikan bahwa MSP kerja sama ini harus menjadi sebuah dokumen aktif. MSP ini perlu diimplementasikan, sehinga dapat memberikan manfaat bersama bagi Indonesia dan Australia pada tataran luas, dan secara khusus bagi Kementerian LHK dan Universitas Griffith.

TIMES-Indonesia-Kementerian-Lingkungan-Hidup-Australia-03.jpg

Delegasi Kementerian LHK RI dan Universitas Griffith sendiri, dalam diskusi telah mengidentifikasi beberapa aktivitas untuk dimasukkan Rencana Aksi Strategis implementasi MSP tersebut untuk periode 2019-2022, termasuk program belajar jarak jauh di bidang lingkungan dan kehutanan antara Kementerian LHK dan Universitas Griffith.

Beberapa aktivitas lain yang juga diidentifikasi untuk dimasukkan dalam rencana aksi strategis 2019-2020 sebagai implementasi MSP tersebut antara lain penelitian terkait Nationally Determined Contributions (NDCs) bagi perubahan iklim, dan proyek penelitian bersama mengenai dampak pembangunan Ibu Kota negara yang baru atas komitmen Indonesia terhadap NDCs.

Konsul Hermanus Dimara yang mewakili Konsul Jenderal RI Sydney menambahkan jika KJRI Sydney mengapresiasi dan menilai positif kesepakatan kerja sama Kementerian LHK RI ini. "KJRI Sydney sebagai Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya termasuk negara bagian Queensland di mana Universitas Griffith berada, siap untuk memfasilitasi implementasi MSP ini ke depan," paparnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega
Sumber : TIMES Australia

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES