Gaya Hidup

Desainer Yogyakarta Kisahkan Perjalanan Hidup BJ Habibie dalam Selembar Kain Batik

Kamis, 10 Oktober 2019 - 19:58 | 204.49k
Desainer asal Yogyakarta, Idha Yacinta ketika bersama BJ Habibie. (FOTO: Dok. Pribadi/TIMES Indonesia)
Desainer asal Yogyakarta, Idha Yacinta ketika bersama BJ Habibie. (FOTO: Dok. Pribadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Perjalanan hidup mantan Presiden RI Baharudin Jusuf Habibie (BJ Habibie) membuat banyak orang kagum. Salah satunya adalah desainer asal Yogyakarta, Idha Yacinta. Sebagai bentuk apresiasi sekaligus mengenak sosok ilmuan pesawat terbang tersebut, Idha menceritakan perjalanan Habibie dalam selembar kain batik.

“Karena dalam kain batik terdapat banyak simbol-simbol pesan yang ada dalam setiap fase kehidupan BJ Habibie dari usia anak anak hingga usia 80 tahun,” kata Idha kepada TIMES Indonesia di sela sela pameran Batik Nusantara di Jogja Expo Center (JEC), Kamis (10/10/2019).

Bagi Idha, batik bukan hanya sekadar selembar kain semata. Batik merupakan media pesan yang memiliki nilai yang sangat berharga dan tidak hanya bertahan satu atau dua tahun saja

“Batik akan menjadi catatan sejarah kehidupan bagi generasi selanjutnya,” terang Idha.

Menurut Idha, batik Habibie akan menjadi sumber cerita dan inspirasi generasi mendatang tentang sosok negarawan tersebut. Batik menjadi media yang cukup ampuh untuk menyampaikan pandangan hidup dan pesan moral. Bahkan, batik bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Misalnya, saat ini saya juga membuat batik cyber atau juga batik anti narkoba sehingga pemakai batik tersebut akan tersimbulkan jati dirinya,” papar Idha.

Idha mengembangkan batik persahabatan dunia atau friendship batik. Yakni, batik dengan simbol kemanusiaan di masing-masing negara dan muncul menjadi motif dalam kain atau bahan batik.

“Saat ini, sudah tercipta batik persahabatan Indonesia Swedia dan dipamerkan di arena pameran,” papar Idha.

Pegiat batik Yogyakarta, Livvy Laurens mengatakan, saat ini generasi muda harus mulai memahami makna filosofis yang terkandung dalam selembar kain batik. Sehingga, batik dapat menjadi media pendidikan karakter bahkan UNESCO memberi penghargaan untuk batik karena nilai nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.

“Kita semua harus bisa menjaga nilai-nilai simbolik dalam kain batik sebagai kekuatan budaya dan identitas bangsa,” terang Libby, desainer batik Yogyakarta sekaligus yang menjadi motor penggerak organisasi pecinta batik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES