Politik

Duet Lathifah-Hasan, Lathifah Shohib: Kita Lihat Nanti...

Kamis, 10 Oktober 2019 - 09:00 | 213.07k
Ketua Umum DPP PKB HA Muhaimin Iskandar saat memimpin rapat di kantor DPP PKB, Jakarta (FOTO: Istimewa)
Ketua Umum DPP PKB HA Muhaimin Iskandar saat memimpin rapat di kantor DPP PKB, Jakarta (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTADuet Lathifah Shohib-Dr Hasan Abadi maju di Pilkada Kabupaten Malang 2020, terus mencuat. Pasangan tersebut berencana akan berangkat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dukungan dari banyak pihak, terutama kalangan guru dan kepala sekolah swasta di Kabupaten Malang terus mengalir.

Tanggapan yang dihimpun TIMES Indonesia, dari banyak kepala sekolah swasta dan para guru, sosok Lathifah Shohib dinilai sangat tepat diusung oleh PKB. Ia dinilai sosok yang sangat peduli pada kemajuan pendidikan. 

"Sisi pemerintahan juga sudah berpengalaman. Karena bu Nyai Lathifah di DPR RI. Kepeduliannya pada dunia pendidikan di Kabupaten Malang sudah terbukti," terang salah satu kepala sekolah SMK di Kecamatan Singosari, saat ditanya TIMES Indonesia, Kamis (10/10/2019).

DPC-PKB-Malang.jpg

Pria yang juga tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu menyamapikan, bahwa pihaknya sangat mendukung penuh munculnya duet Lathifah-Hasan dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Malang. "Hal ini karena track record keduanya yang sudah terbukti," akunya.

Sosok Lathifah Shohib kata seorang guru di SMP di Kecamatan Kepanjen yang juga tak mau disebutkan namanya, sebagai anggota Komisi X DPR RI sangat memperhatikan perkembangan dan kemajuan sekolah-sekolah swasta di Kabupaten Malang dengan membawa banyak program bantuan untuk sekolah-sekolah. 

"Selain itu, juga melibatkan sekolah melalui kegiatan-kegiatan pariwisata terkait potensi wisata di Kabupaten Malang dan juga industri ekonomi kreatif. Itulah sosok Bu Nyai Latifah di mata banyak guru di Kabupaten Malang," terang perempuan berjilbab itu.

Sementara itu, untuk sosok Hasan Abadi, yang kini menjabat Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, juga dinilai sosok akademisi yang sudah banyak berkiprah dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, pendidikan, keagamaan dan juga sosok organisatoris.

Hasan-Abadi.jpg

"Banyak prestasi ketika menjabat sebagai Rektor Unira Malang yang diraih dibawah kepemimpinannya. Selain itu, sosok Hasan Abadi juga dekat dengan kalangan kaum milenial," katanya.

Diharapkan perpaduan tersebut tambahnya, menghasilkan pemimpin Kabupaten Malang yang visioner mengingat perpaduan keduanya adalah duet kader NU tulen yang sangat mempuni dalam hal politik, sosok akademisi, gender dan disukai kaum milenial.

Latifah Shohib saat ditanya TIMES Indonesia soal duet dengan Hasan Abadi, menyampaikan bahwa dirinya sudah lama dekat dan inten berkomunikasi dengan Hasan Abadi dan banyak tokoh atau ulama di Kabupaten Malang. "Salah satunya dengan mas Hasan Abadi. Tapi banyak membahas soal kondisi pendidikan di Kabupaten Malang," katanya, Kamis (10/10/2019).

Saat ditanya apakah akan maju pada Pilkada Kabupaten Malang menggandeng Hasan Abadi? Perempuan yang merupakan keluarga dekat Ketua Umum DPP PKB H Muhaimin Iskandar alias Gus AMI, enggan menjawab secara detail. "Kita lihat nanti seperti apa langkah DPP PKB. Yang jelas PKB akan membuat kejutan," katanya singkat.

Sementara itu, Hasan Abadi saat dikonfirmasi TIMES Indonesia terkait dukungan pada dirinya. "Terima kasih dan mengapresiasi atas dukungan banyak pihak. Terutama warga Nahdliyin. Saya masih konsentrasi dan masih fokus pada proses yang kami dilalui di PDI Perjuangan," katanya.

Diketahui, beberapa hari ini, kabar duet Lathifah Shohib-Hasan Abadi, maju di Pilkada Kabupaten Malang 2020, memang terus mencuat. Bahkan kabar pasangan ini sudah menjadi perbincangan di DPP PKB. Terbukti, soal pemberitaan duet Lathifah-Hasan di salah satu media online, diunggah di twitter resmi DPP PKB. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES