Peristiwa Internasional

Hari Kesehatan Jiwa 2019, WHO Ajak Masyarakat Cegah Kasus Bunuh Diri

Kamis, 10 Oktober 2019 - 02:37 | 278.78k
Hari Kesehatan Jiwa Dunia atau World Mental Health Day. (FOTO: http://audiolibrary.info)
Hari Kesehatan Jiwa Dunia atau World Mental Health Day. (FOTO: http://audiolibrary.info)

TIMESINDONESIA, JAKARTAHari Kesehatan Jiwa Dunia atau World Mental Health Day diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Melalui peringatan Hari Kesehatan Jiwa Dunia, masyarakat diajak untuk kembali menyadari sebuah persoalan di masyarakat yang belum banyak mendapatkan perhatian, yaitu kesehatan jiwa.

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia digelar untuk pertama kalinya pada 10 Oktober 1992. Hari tersebut awalnya merupakan kegiatan tahunan Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental atau WFMH yang digelar oleh Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter.

Pada awalnya, Hari Kesehatan Jiwa diperingati tanpa adanya tema khusus. Tujuannya adalah secara umum mempromosikan advokasi kesehatan jiwa dan mendidik masyarakat tentang isu-isu mengenai kesehatan jiwa.

Pada tahun 1994, atas saran Sekretaris Jenderal saat itu, Eugene Brody, untuk pertama kalinya, peringatan hari tersebut ditentukan temanya.

Tema pertama perayaan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada saat itu adalah "Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia".

Tahun ini, Badan Kesehatan PBB atau WHO mengajak kita semua untuk turut berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental atau kesehatan jiwa melalui tantangan bertajuk “40 Second of Action”. Apa maksudnya?

Dikutip dari laman resmi WHO, setiap orang bisa berperan dan berkontribusi mencegah terjadinya kasus bunuh diri yang berdasarkan data terjadi setiap 40 detik sekali di seluruh dunia.

Melalui “40 Seconds of Action”, ada beberapa contoh aksi nyata yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perhatian dan pencegahan kasus-kasus bunuh diri di sekitar kita.

Aksi-aksi untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa itu bisa dilakukan di ranah privat, misalnya dengan mengajak berbicara teman yang menderita gangguan mental. Bahkan bisa juga dilakukan secara publik, misalnya melalui sebuah iklan layanan kesehatan mental di media. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES