Peristiwa Daerah

Peluncuran Umbul Damar Water Park Menjadi Kegiatan Akhir Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya

Senin, 23 September 2019 - 17:48 | 228.60k
Ketua pelaksana Doktor Mengabdi 2019 menyerahkan alat promosi dsn Corporate Identity kepada Ketua Bumdes Umbul Damar, Senin (23/9/2019).(Foto: Sholeh/ TIMES Indonesia)
Ketua pelaksana Doktor Mengabdi 2019 menyerahkan alat promosi dsn Corporate Identity kepada Ketua Bumdes Umbul Damar, Senin (23/9/2019).(Foto: Sholeh/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Peluncuran Umbul Damar Water Park menjadi kegiatan akhir Doktor Mengabdi tahun 2019 yang diselenggarakan Universitas Brawijaya Malang di Desa Umbul Damar, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (23/9/2019).

Maulina Pia Wulandari, S.Sos. M.Kom. Ph.D, ketua pelaksana Doktor Mengabdi 2019 mengatakan, pihaknya tidak hanya meluncurkan Damar Water Park tetapi juga menyerahkan seperangkat alat promosi dan corporate identity Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Umbul Damar kepada pengelola yakni Bumdes Umbul Damar itu sendiri.

Doktor-Mengabdi-2019-UB.jpg

"Tahun ini kita konsentrasi di pengelolaan Bumdes water park ini. Kita mengajarkan staf bumdes bagaimana mempersiapkan taman ini sebagai produk wisata seperti menyiapkan alat promosi dan corporate identity. Itu namanya strategi komunikasi terpadu," katanya kepada TIMES Indonesia, Senin (23/9/2019).

Maulina Pia menambahkan, sebelumnya, pihaknya melakukan wawancara yang yang mendalam dan observasi terkait apa saja yang sudah Bumdes lakukan untuk persiapan peluncuran wisata air ini. Dari hasil wawancara itu, dikatakannya, bahwa para staf Bumdes masih belum memiliki pengetahuan yang cukup bagaimana memperlakukan taman wisata ini sebagai sebuah produk wisata oleh 

"Karena itu, kami dari institusi pendidikan memiliki tugas memberikan pengetahuan sekaligus memberi contoh ini loh alat alat promosi seperti ini , didesain seperti ini," tambahnya.

Doktor-Mengabdi-2019-UB-Malang.jpg

Dalam kegiatan Doktor Mengabdi, pihak Universitas Brawijaya juga membuatkan logo wisata air yang terintegrasi dengan desa. Misalnya kenapa logo harus ada pohon bambu, karena desa ini terkenal dengan pohon bambu dan kerajinan anyaman bambu sehingga dipilih bambu sebagai ikon desa ini.

"Cara memilih kaos saja sesuai peraturan kesehatan dan keselamatan intinya tidak hanya sekadar bikin kaos seragam," urai Maulina Pia.

Kegiatan Doktor Mengabdi tidak hanya sampai disini saja. Maulina Pia memastikan, nanti ada evaluasi terkait kunjungan wisatawan, kemudian kesadaran pengelola apakah mereka sudah ramah terhadap pengunjung, pengelolaan sampah juga keterlibatan  masyarakat sekeliling.

"Tugas Doktor Mengabdi selanjutnya adalah melakukan evaluasi , jadi kalau sudah diberikan strategi komunikasi terpadu mendukung tempat wisata. ini semua nanti kita evaluasi supaya kita bisa menetapkan program apa yang tepat tahun depan," terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Blitar

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES