Peristiwa Daerah

Mr.D dan Ethnicholic Berduet Syahdu dalam Pagelaran Festival Kampung Cempluk

Senin, 23 September 2019 - 06:20 | 47.66k
Penampilan Mr.D dan Ethnicholic dalam pagelaran Festival Kampung Cempluk ke-9 hari ini (21/9/2019). (foto : Widya Amalia/ TIMES Indonesia)
Penampilan Mr.D dan Ethnicholic dalam pagelaran Festival Kampung Cempluk ke-9 hari ini (21/9/2019). (foto : Widya Amalia/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Duet gitaris Mr. D dan Ethnicholic di pagelaran Festival Kampung Cempluk 9, Sabtu (21/9/2019) menjadi salah satu suguhan istimewa bagi para pengunjung yang hadir di festival yang digelar di Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Alunan paduan gitar dan suara merdu menjadi satu penampilan yang menarik disaksikan.

Uniknya, gitar Mr. D tersambung dengan gawai yang mampu memberikan latar belakang instrumen dan efek tersendiri yang mengiringi alunan petikan. Ethnicholic juga membawakan alat musik daerah yang dinamakan Sape. Sayangnya, Sape tidak bisa berbunyi karena kesalahan teknis. Namun dengan segera Ethnicholic membawakan suara emasnya yang lantang dan menggelegar. Pengunjung pun meyambut dengan riuhan tepuk tangan. 

Mrd-2.jpgMr. D, alias Doddy Hernanto, berikan inspirasi kepada Kampung Cempluk tentang Gitar Teknik 1 Jari dalam Kampung Cempluk Festival ke-9 (KCF ke-9) hari ini (23/9/2019). (foto : Widya Amalia /TIMES Indonesia)

Festival yang mengangkat tema “Kampung: Serambi Utama Indonesia” akan digelar hingga tanggal 28 September mendatang ini akan menghadirkan seniman dan musisi tidak hanya lokal, namun juga luar pulau.

Menurut Hanafi Ridwan, Ketua Karang Taruna dan Pembina Acara Kampung Cempluk, corak sosial masyarakat yang ada di Kampung Cempluk memang menyukai aktivitas kesenian.

"Sudah dari zaman nenek moyang saya dulu kalau suka kesenian," ujarnya. Hanafi juga menyampaikan bahwa acara ini juga untuk memberikan wadah tersendiri bagi masyarakat untuk berkarya. Selain itu, juga untuk memutar roda ekonomi masyarakat selama festival ini berlangsung. "Ya soalnya pada jualan juga. Bukan malah capek malah seneng orang sini itu," jelasnya. 

Pagelaran ini sendiri murni berangkat dari solidaritas warga untuk mempertahankan dan mengenalkan nilai-nilai kebudayaan kepada generasi muda dan masyarakat Malang raya. Festival ini digelar di Dusun Sumberejo, Kalisongo, Dau, Kabupaten Malang. 

"Jika kampung berdaya serta selalu bergerak produktif, muncul sebuah keniscayaan jika Indonesia menjadi negara adidaya serta menjadi bangsa tetap memegang nilai-nilai kearifan lokal sebagai landasan untuk menjawab tantangan hiruk pikuknya arus globalisasi," jelas Penggagas Kampung Cempluk, Redy Eko Prastyo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES