Rembug Budaya Kampung Cempluk Festival ke-9, Nostalgia Perjuangan Masa Lalu
TIMESINDONESIA, MALANG – Kampung Cempluk Festival ke-9 diawali dengan pra acara Rembug Budaya. Acara digelar di Perempatan Perkampungan, Dusun Sumberejo, Kalisongo, Dau, Kabupaten Malang, Minggu (22/9/2019) mendatang.
Pagelaran ini berangkat dari solidaritas warga untuk mempertahankan dan mengenalkan nilai-nilai kebudayaan kepada generasi muda dan masyarakat Malang raya.
'Kampung Sebagai Serambi Utama Indonesia' diangkat menjadi tema acara. Turut hadir beberapa narasumber, diantaranya Plt. Kepala BPIP Prof Haryono, Sejarawan Dwi Cahyono, Komunitas Kampung Kalimetro Luthfi J Kurniawan dan Kepala Desa Kalisongo Siswanto.
Sesepuh Kampung Cempluk, Abah Budi menyampaikan bahwa masyarakat Kampung Cempluk karakternya terbuka. Terbuka ini dimaksudkan untuk melakukan perubahan-perubahan yang signifikan. "Karena kalau kita menutup diri, orang lain tidak ada terbuka juga untuk kita," tegasnya.
Kepala Desa Kalisongo, Siswanto, menegaskan bahwa desa bisa menjadikan negara kuat. Begitu juga dengan budaya. Menurutnya, budaya tidak bisa lepas dari desa.
"Budaya gak bisa berjalan satu atau dua orang saja. Guyub rukun jadi pengikat. Di sini ada yang noto sound, di sana ada yang ngatur acara, ngatur jalan dan lainnya. Semuanya saling melengkapi," ujar Siswanto.
Ia juga menerangkan bahwa Kampung Cempluk awalnya tidak mendapatkan fasilitas lampu. Sehingga membutuhkan penerangan dengan cara menggunakan lampu cempluk saat malam hari," bebernya.
Ia juga berharap Rembug Budaya Kampung Cempluk Festival ke-9 ini berlangsung meriah dan lancar. "Semoga ada manfaat baik bagi warga di sini maupun warga yang hadir. Kami support kegiatan-kegiatan masyarakat terutama pemberdayaan masyarakat," ujar Siswanto. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Malang |