Peristiwa Nasional

Orasi Kebangsaan HUT ke-41 FKPPI, Ahmad Basarah Ingatkan Tantangan Bangsa

Sabtu, 21 September 2019 - 22:27 | 133.93k
Subscribe TIMES TV KLIK

TIMESINDONESIA, BLITAR – Wakil Ketua MPR RI, Dr Ahmad Basarah menyebut hoaks sudah ada sejak zaman dahulu pada masa kolonialisme Belanda. Hanya saja, kata dia, saat itu tidak ada gadget. Untuk menguasai Indonesia, salah satunya cara yang dilakukan Belanda dengan propaganda dan penyebaran hoaks. 

Akhirnya, semangat persatuan melawan kondisi tersebut tumbuh dari kelompok-kelompok yang ada di Indonesia. "Politik persatuan yang melahirkan NKRI, setelah keluar dari politik pecah belah. Ikrar Sumpah Pemuda menjadi penyatu untuk merebut kemerdekaan," kata Ahmad Basarah saat menyampaikan orasi kebangsaan pada peringatan HUT ke-41 FKPPI di Istana Gebang, Kota Blitar, Sabtu (21/9/2019) malam.

HUT-FKPPI-2.jpg

Ahmad Basarah melanjutkan, dengan hadirnya ikrar sumpah pemuda itu, bangsa Indonesia dapat hadir. Perjuangan pemuda menghadirkan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Dewan Penasehat GM FKPPI Jawa Timur itu mengatakan, sejak lahir UUD 1945, para pejuang terus bersatu untuk terus mendesak bagaimana Indonesia menjadi negara yang betul-betul merdeka.

Basarah menyebut tantangan pada era saat ini semakin komplet. Ada yang menyoal UUD. Ada pihak yang mengharamkan toleransi. Konten media sosial tak terbendung. Bahkan ada yang mengharamkan mengucapkan hari raya agama.

Padahal, lanjutnya, dalam rangka toleransi sangat penting. Mungkin persoalan kompromi akidah. Intoleransi kini terus berkembang. Radikalisme terus bergulir. Bahkan beberapa oknum TNI juga terpapar radikalisme. 

Dari itu, tegas Basarah, GM FKPPI harus rela mati untuk Pancasila dan NKRI. Saat ini rakyat Indonesia sudah bisa memperingati Hari Lahir Pancasila sejak Presiden Jokowi mengeluarkan penetapan 1 Juni sebagai lahirnya Pancasila.

Dengan demikian, Pancasila adalah warisan bangsa ini untuk rakyat Indonesia yang harus terus dijaga dan dipertahankan. Pancasila sudah terbukti menjadi pemersatu hingga saat ini. Pancasila lebih baik dari komunis karena Pancasila punya sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

HUT-FKPPI-4.jpg

Pancasila lebih dari Khilafah. Tak satupun negara Islam menggunakan konsep khilafah. Seperti Arab Saudi dan negara Islam lainnya di dunia. Dengan demikian, konsep khilafah perlu diuji. Jelas khilafah tidak sesuai dengan NKRI. Pancasila sudah lebih baik dari Khilafah.

Dia mengatakan, Indonesia tidak akan bisa besar jika falsafahnya menjiplak bangsa lain. Falsafah yang cocok untuk Indonesia adalah Falsafah Pancasila. Keanekaragaman harus dipahami secara utuh. Tuhan telah menakdirkan diciptakan dengan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. 

"Jika Tuhan menakdirkan satu suku satu agama saja, hal yang mudah. Kun fayakun susah jadi semua yang diinginkan Tuhan," ujarnya. 

Basarah mengajak kader GM FKPPI tidak usah minder dengan banyaknya tantangan ideologi yang ada dan mencoba datang ke Indonesia. Harmoni kebhinekaan harus terus diperkuat dan dipertahankan.

Kader GM FKPPI menyebar di banyak partai. Tidak hanya di PDI Perjuangan, tapi menyebar di mana-mana. Kader GM FKPPI akan terus ada dan harus terus bersinergi dan membahagiakan dan membanggakan bangsa ini. 

"Ancaman pada NKRI sudah bersama dengan kita. Handphone selalu ditangan kita yang digunakan menjadi alat penyebaran radikalisme. Ancaman ada dan nyata di depan mata kita. Tidak ada kata lain, persatuan menjadi kekuatan kita bersama," kata Ahmad Basarah dalam orasi kebangsaan pada peringatan HUT ke-41 FKPPI yang diselenggarakan PD XIII GM FKPPI Jawa Timur di Kota Blitar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Blitar

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES