Indonesia Positif

Program Doktor Mengabdi UB Malang, Berdayakan Purna TKI

Sabtu, 21 September 2019 - 15:30 | 134.72k
Kegiatan pertama yaitu pelatihan pemetaan permasalahan dan potensi. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Kegiatan pertama yaitu pelatihan pemetaan permasalahan dan potensi. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Purna TKI atau mantan tenaga kerja Indonesia merupakan komunitas masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian dari para stakeholders termasuk UB Malang.

Melalui program Doktor Mengabdi, UB Malang memberikan sebuah rangkaian kegiatan bagi para purna TKI di Desa Arjowilangun, Kec Kalipare, Kabupaten Malang.

Program Doktor Mengabdi (DM) merupakan wadah bagi para Doktor di lingkungan Universitas Brawijaya untuk memberikan sumbangsih mereka sebagai bagian dari masyarakat luas. Dalam kegiatan ini, para Doktor dapat mengaplikasikan keilmuan dan keterampilan mereka untuk turut memecahkan masalah riil di masyarakat.

Program-Doktor-Mengabdi-UB-Malang-a.jpgKegiatan kedua yaitu Pelatihan Bokashi dan Pakan ternak terfemertasi. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

Kuswiyanto, S.Pd., Kepala Desa Arjowilangun memberikan apresiasi yang tinggi dikarenakan desanya tetap dipilih sebagai lanjutan program DM tahun sebelumnya sehingga semakin banyak sumbangan pemikiran dan transfer teknologi yang bisa dirasakan warganya.

Acara Focus Group Discussion (FGD) merupakan kegiatan pertama dari program Doktor Mengabdi yang diselenggarakan tanggal 24 Juli 2019. Tujuan dari acara ini adalah untuk menggali permasalahan dan potensi masyarakat Desa Arjowilangun dalam mengelola sumber daya alam dan SDM di desa mereka.
Diharapkan hasil FGD bisa menjadi landasan bagi kegiatan DM selanjutnya, dimana semua aspek permasalahan dan potensi diperoleh dari aspirasi masyarakat sehingga program dibangun dengan cara bottom up.

Ternyata Desa Arjowilangun memiliki potensi bidang peternakan yang lengkap, meliputi peternak ayam pedaging, ayam petelur, sapi perah, sapi potong, kambing dan domba.

Sesi FGD dipandu oleh Tim fasilitator yaitu Dr. Siti Azizah sebagai fasilitator utama dengan dimoderatori oleh Ketua Program Mengabdi yaitu Dr.Eng Moch. Agus Choiron dan dibantu oleh fasilitator pendamping Nafisah Arina Hidayati, ST.MT.

Acara FGD berjalan dengan dinamis, dimana peserta terlibat secara aktif berdiskusi untuk menuliskan pemetaan permasalahan dan potensi desanya serta mempresentasikan bersama tim kerjanya.

Program-Doktor-Mengabdi-UB-Malang-b.jpgSerah terima bahan dan peralatan kepada Ketua Posdaya Senang Hati Desa Arjowilangun Kec. Kalipare Kab. Malang. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

Kesimpulan dari FGD tersebut adalah pentingnya keberlanjutan program berupa penyuluhan tentang pengolahan kotoran ternak yang selama ini masih tidak dimanfaatkan. Sedangkan dalam manajemen pakan, dibutuhkan adanya pengawetan pakan hijauan terfermentasi untuk menjamin sustainability dari pakan ternak di Desa Arjowilangun   

Selanjutnya kegiatan kedua dari Program DM dari UB Malang adalah penyuluhan tentang pengolahan kotoran ternak dan pengawetan pakan hijauan terfermentasi, Rabu (18/9/2019).

Acara dipandu oleh tim DM yang dibantu oleh salah satu penggiat tanaman organik yaitu Bahrul Ulum, ST. dari Kedungboto Pakis Malang. Alat dan bahan sudah disiapkan oleh tim DM. Sesi awal dijelaskan potensi limbah yang melimpah di lingkungan desa   yang belum dimanfaatkan.

Permasalahan kotoran ternak dan mahalnya pakan ternak dapat diatasi dengan memanfaatkan dan merubahnya menjadi bokashi dan pakan ternak. Acara berlangsung meriah karena peternak langsung mempraktekkan pembuatan bokashi dan pakan ternak.

Peternak dapat mengetahui cara pembuatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Bokashi dan pakan ternak terfermentasi. Bokashi adalah sebuah metode yang pertamakali dipopulerkan di jepang sebagai pupuk organik. Pada dasarnya, metode yang dilakukan adalah melakukan pengomposan pada starter aerobik ataupun anaerobik untuk mengomposkan bahan organik.

Proses fermentasi dibantu dengan decomposer yang merupakan kumpulan beberapa mikroba baik dari cendawan yang bekerja untuk mengendalikan mikroba pathogen. Hasil bokashi dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kualitas tanah yang ramah lingkungan dan produk bokashi yang telah dipacking dengan baik dapat dijadikan komoditi baru untuk dijual.

Motivasi dari pemateri yang mengumpamakan peternak sebagai ayam yang hidup di lumbung padi tetapi kelaparan, menjadikan peserta bersemangat belajar proses pembuatan bokashi dan pakan ternak terfermentasi.

Acara ditutup dengan pemberian secara simbolis peralatan dan bahan-bahan yang dipakai khususnya decomposer yang mempunyai kelebihan mengurangi bau proses fermentasi pakan dan hasil bokashi untuk pupuk tanaman.

Ketua Poskada “Senang Hati”, Mudiyono memberikan komentar positif terhadap dua kegiatan program DM ini dan sangat tertarik untuk mengembangkan hasil pelatihan ini bersama kelompok peternak di desa Arjowilangun.

Kegiatan selanjutnya kelompok peternak akan diundang ke kampus UB Malang untuk melakukan uji nutrisi dari pakan ternak yang selama ini digunakan dan hasil pakan ternak fermentasi yang sedang dikembangkan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-4 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES