Peristiwa Daerah

Bupati Bantul Suharsono Tetapkan Desa Guwosari Pajangan sebagai Desa Siaga Bencana

Sabtu, 21 September 2019 - 15:30 | 192.84k
Warga Desa Guwosari Pajangan Bantul melakukan simulasi bencana bersama Pemkab Bantul, TNI, PMI, dan Tagana. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Warga Desa Guwosari Pajangan Bantul melakukan simulasi bencana bersama Pemkab Bantul, TNI, PMI, dan Tagana. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Gempa bumi yang pernah melanda wilayah Kabupaten Bantul dan sekitarnya pada 2006 lalu menjadi pengalaman bagi masyarakat. Sebagai langka antisipasi bila bencana serupa terjadi, Desa Guwosari, Pajangan, Bantul mendeklarasikan diri sebagai Desa Siaga Bencana. Pencanangan Desa Guwosari sebagai Desa Siaga Bencana dilakukan langsung oleh Bupati Bantul, Drs Suharsono di lapangan desa setempat, Sabtu (21/9/2019).

“Jumlah korban jiwa saat terjadi bencana tergantung pada tingkat pemahaman warga terhadap bencana. Dengan Desa Siaga Bencana ini semoga tidak ada korban bila suatu ketika terjadi gempa,” kata Bupati Bantul Suharsono.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, pemberian predikat Desa Siaga Bencana di wilayah Kabupaten Bantul akan dilakukan secara bertahap. Selanjutnya, predikat Desa Siaga Bencana ke-32 akan diberikan kepada Desa Temuwuh, Dlingo pada Minggu (22/9/2019). Targetnya, pada tahun 2023 seluruh desa di Kabupaten Bantul sudah menyandang predikat Desa Siaga Bencana.

Pemberian predikat Desa Siaga Bencana diawali dengan sosialisasi. Kemudian, dilanjutkan bimbingan teknis dan diakhiri dengan simulasi. Materi yang diberikan disesuaikan dengan potensi bencana di setiap desa. Di sebuah desa bagian Bantul selatan materi yang disampaikan terkait bencana tsunami. Di wilayah tengah terkait bencana gempa, di sisi timur terkait bencana longsor.

“Setiap desa yang sudah berpredikat Desa Siaga Bencana harus tetap meningkatkan kemampuannya dengan menggelar simulasi. Desa berpredikat Desa Siaga Bencana diharapkan meningkat menjadi desa siaga bencana mandiri,” papar Dwi.

Kepala Desa Guwosari, Masduki mengatakan, sebelum mendapatkan predikat Desa Siaga Bencana, pemerintah desa telah memberikan sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat. Sebab, sejumlah warga Guwosari bergabung sebagai personil atau relawan PMI dan Tagana.

“Pelaksanaan simulasi lebih ditujukan kepada warga masyarakat awam. Masyarakat diberikan pemahaman tentang mitigasi bencana. Setelah masyarakat paham kami meraih predikat Desa Siaga Bencana mandiri,” terang Masduki, kepala Desa Guwosari, Pajangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES