Pemerintahan

Wali Kota Malang: Program One RW One Hafidz Bisa Terwujud

Jumat, 20 September 2019 - 16:48 | 73.31k
Wali Kota Malang Sutiaji saat membuka pelatihan metode tafidz untuk balita dan anak di ballroom Hotel Trio Indah 2, Kota Malang. (Foto: Humas Pemkot Malang for TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang Sutiaji saat membuka pelatihan metode tafidz untuk balita dan anak di ballroom Hotel Trio Indah 2, Kota Malang. (Foto: Humas Pemkot Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGWali Kota Malang, Sutiaji berharap program One RW One Hafidz bisa terwujud di Kota Malang. Pernyataan itu disampaikan Sutiaji saat membuka pelatihan metode tafidz untuk balita dan anak di ballroom Hotel Trio Indah 2, Kota Malang, Jumat (20/9/19).

"Kita memiliki potensi.karena hampir di setiap surau, langgar, mushola dan masjid-masjid telah memiliki serta membuka Taman Pendidikan Quran (TPQ). Itu yang harus dikuatkan. Pemkot Malang beserta Kementerian Agama RI di Malang akan menseriusi program 1 RW (rukun tetangga) 1 hafidz," ujar Sutiaji.

One-RW-One-Hafidz-Sutiaji-2.jpg

Wali Kota Malang yang juga dikenal sebagai ustadz dan sering mengisi pengajian ini, menyambut dan mengapresiasi kegiatan yang dimotori Rumah Tafidz Balita dan Anak (Rutaba) Indonesia tersebut.

Menurutnya, metodelogi penghafalan Al Quran harus terus didorong dan disupport secara maksimal dengan pendampingan. Karena, lanjut dia, hal ini mengantarkan Islam yang kaffah.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, anak itu ibarat tumbuhan yang kita miliki. Jangan sampai anak-anak kita jadi penghambat dalam mencintai Allah.

"Maka bingkai mereka (anak-anak) dengan Al Quran sehingga mampu membumikan dan mengaplikasikan menjadi perilaku," bebernya.

Pembina Yayasan Rutaba Indonesia, Alwi Hidayat, mengatakan bahwa pelatihan di yayasan ini menghadirkan langsung penemu metode Tabarok yaitu Dr Kamil El Leboody,  yang juga sosok cendekiawan Islam dan pakar ilmu Al Quran.

Tabarok sendiri diambil dari nama salah seorang anak yang pernah dinobatkan sebagai Hafiz termuda sedunia ketika berusia 5 tahun. Tabarok ini sudah hafal Alquran 30 juz mutqin ketika usianya 4,5 tahun.

"Menariknya, pada tahun berikutnya, adiknya yang bernama Yazid dinobatkan sebagai Hafidz termuda sedunia. Saat itu Yazid berusia 4,5 tahun," jelas Alwi Hidayat.

Metode Tabarok ini, lanjut Alwi, dirumuskan dari cara atau metode yang diterapkan Dr Kameel Al Laboody dari Mesir, ayah dari Tabarok dan Yazid dalam mengajarkan buah hatinya menghafal Quran.

Acara yang dibuka Wali Kota Malang, Sutiaji ini diikuti 160 peserta se-Nusantara. Berdasarkan laporan panitia penyelenggara, khusus di Malang telah memiliki 20 cabang Tabarok Rumah Tafidz Balita dan Anak (Rutaba) Indonesia. Dari itu, ia berharap, program One RW One Hafidz bisa terwujud di Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES