Pendidikan

Kampus Diharapkan Berkontribusi dalam Pemberdayaan Nelayan

Kamis, 19 September 2019 - 17:12 | 15.52k
Rektor Uisi Prof Herman Sasongko (Kiri) saat berfoto dengan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Prof. Raden Sjarief Widjaja saat memberikan orasi ilmiah kepada ratusan mahasiswa baru Universitas Internasional Semen Indonesia di Gresik.
Rektor Uisi Prof Herman Sasongko (Kiri) saat berfoto dengan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Prof. Raden Sjarief Widjaja saat memberikan orasi ilmiah kepada ratusan mahasiswa baru Universitas Internasional Semen Indonesia di Gresik.

TIMESINDONESIA, GRESIKKampus di Indonesia diharapkan ikut serta dalam pemberdayaan nelayan. Beberapa cara bisa dilakukan mahasiswa atau dosen untuk berkontribusi dalam pemberdayaan nelayan seperti riset soal potensi ekonomi di kawasan pesisir.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Prof. Raden Sjarief Widjaja saat memberikan orasi ilmiah kepada ratusan mahasiswa baru Universitas Internasional Semen Indonesia di Gresik, Kamis (19/9/2019).

Prof Sjarief mengungkapkan potensi kelautan di Indonesia era industri 4.0 ini sangat besar. Dia membeberkan, industri kelautan diakuinya memiliki sumber daya alam besar, namun belum terolah dengan baik.

Maka dari itu, mahasiswa di kampus harus bisa berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayanan. Dia juga berpesan ke mahasiswa agar mahasiswa juga bisa menjadi pebisnis.

"Masa depan mahasiswa bukan hanya sebagai pegawai, tapi sebagai pebisnis," ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UISI Prof Herman Sasongko mengaku pihaknya siap bekerjasama dengan pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pemberdayaan masyarakat pesisir.

Menghadapi era saat ini, dikayakan Prof Herman, mahasiswa harus bisa berpikir kreatif dan juga melakukan pembelajaran alternatif.

"Untuk itu kami tidak akan melewatkan sedetikpun jika ada kesempatan kerjasama dengan pihak luar. Seperti tadi, kami akan melakukan kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Akan kita kejar agar bisa bekerjasama," ungkapnya.

Prof Herman menyebut, kondisi masyarakat pesisir butuh perhatian, mereka butuh pemberdayaan. Para nelayan butuh manajemen yang baik sehingga cita-cita kesejahteraan akan terjadi. "Jadi konsepnya kami akan mengembangkan program Teaching Factory di daerah pesisir dengan menggabungkan beberapa aspek program studi di UISI seperti manajemen, sosial, akutansi termasuk," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES