Kementan Proyeksikan Kabupaten Malang Jadi Percontohan Nasional Program Bekerja

TIMESINDONESIA, MALANG – Kabupaten Malang, Jawa Timur diproyeksikan menjadi percontohan nasional program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) Kementerian Pertanian (Kementan).

Hal ini diungkapkan Inspektur IV Itjen Kementan drh IGMN Kuswandana, MM saat memberikan bantuan program Bekerja di Lapangan Desa Kademangan, Pagelaran, Kamis (19/9/2019).

"Apabila sukses, nantinya Kabupaten Malang akan menjadi percontohan nasional program Bekerja ini," ujar Inspektur IV Itjen Kementan, drh IGMN Kuswandana, MM, kepada TIMES Indonesia.

Dia menjelaskan, program ini baru diluncurkan tahun 2018. Artinya, ini merupakan kedua kalinya penyelenggaraan program tersebut. Sedangkan kabupaten Malang baru pertama kali mendapatkan bantuan program Bekerja.

"Bantuan yang diberikan berupa bibit ayam Joper atau kampung super untuk dikembang biakan menjadi lebih banyak lagi. Sedangkan sasaran penerima bantuan bukan peternak, melainkan rumah tangga miskin," ungkapnya.

Nantinya, rumah tangga miskin itu akan diberikan pendampingan serta pembekalan pengetahuan tata cara beternak ayam. Satu keluarga miskin mendapatkan 50 ekor ayam.

"Memang sasaran penerima bantuan bukan peternak. Namun, mereka kami beri wawasan untuk dapat beternak. Maka dari itu, kami telah menyiapkan petugas pendamping untuk memberikan pendampingan," bebernya.

Selain itu, bantuan ayam program bekerja ini akan diawasi penuh oleh pihak berwajib.

"Bantuan ayam ini tidak boleh dijual atau diserahkan orang lain. Maka dari itu, saya berpesan kepada seluruh pihak untuk mengawasi distribusi bantuan ayam Joper ini agar tepat sasaran dan dapat dapat bermanfaat," tuturnya.

"Selain itu, dari Pemkab Malang juga akan memberikan pendampingan supaya penerima bantuan dapat mengembang biakan ayam tersebut," sambungnya.

Kuswandana yakin, pelaksanaan bantuan program Bekerja dari Kementan ini akan dapat dijalankan dengan baik di Kabupaten Malang, mengingat daerah ini juga memiliki potensi peternakan luar biasa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement