Peristiwa Daerah

Akibat Obesitas, Berat Badan Sungadi Mencapai 150 Kilogram

Kamis, 19 September 2019 - 19:09 | 315.91k
Sungadi, remaja asal Sragen yang mengalami obesitas. (Foto: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Sungadi, remaja asal Sragen yang mengalami obesitas. (Foto: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Seorang remaja bernama Sungadi (20), warga Dukuh Jurang, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, bertubuh seperti raksasa dengan berat badan mencapai 150 kg.

Anak pasangan Suwarno-Tukiyem (40) tersebut mengalami obesitas. Namun, Sungadi tetap melakukan aktivitas seperti orang normal lainnya.

Adapun penyebab obesitas bungsu lima bersaudara pasangan suami istri yang bekerja sebagai kuli serabutan ini, karena porsi makan yang sangat banyak.

Sungadi-b.jpg

Suwarno membeberkan porsi makan Sungadi sehari bisa mencapai 9 kali makan. Minum air putih juga sangat kuat. Itu belum terhitung asupan makanan ringan maupun makanan kecil

”Ya kalo makanan kesukaannya bakso. Ya orang gemuk, ya makannya kayak gitu mas. Kalo untuk minum air putih dingin Sungadi kuat. Sukanya minum es air putih dingin tapi tidak suka air minum es manis,” jelasnya, Kamis (19/9/2019).

Meski mengalami obesitas yang dinilai berlebihan, kata Suwarno, Sungadi terbilang cerdas dan ringan tangan suka membantu tetangga sekitar yang sedang kesulitan dan tak tidak pernah marah.

Sungadi sejak umur dua tahun, telah di tinggal bekerja ibunya. Di rumah, dia dirawat ayahnya. Aktivitas Sungadi sendiri, suka membantu tetangga yang sedang repot, seperti saat bangun rumah.

“Sungadi kecil yang merawat setiap harinya saya, soalnya ibunya bekerja di pabrik dan sekarang bekerja di warung makan di Solo. Sungadi kalo sama orang yang baru dikenal maupun dokter sangat takut. Dia takut sekali disuntik,” bebernya.

Suwarno mengatakan bahwa sejak lahir hingga dewasa, anak bungsunya tidak pernah mengenyam bangku pendidikan.

”Karena umur lima tahun, Sungadi baru bisa jalan dan bicaranya kurang jelas, jadi karena keterlambatan itu dia tak sekolah. Hanya saja, anak bungsu saya ini terbilang cerdas." ungkapnya.

Sejumlah keluhan diungkapkan Suwarno soal berat badan Sungadi. Kata Suwarno, saat menimbang badan, timbangan jebol. Lantas saat akan buang air besar maupun mandi terasa kesulitan. ”Karena tak mampu menahan beban tubuh Sungadi, tempat buang air besar ambrol, sehingga terjatuh ke sapiteng,” kata Suwarno. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES