Kopi TIMES

90 Tahun LP Maarif NU Bergerak Mencerdaskan Bangsa

Kamis, 19 September 2019 - 07:52 | 184.80k
Sunan Fanani, Pegiat LP Maarif NU Jawa Timur. (Grafis: Dena/TIMES Indonesia)
Sunan Fanani, Pegiat LP Maarif NU Jawa Timur. (Grafis: Dena/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAUSIA 90 tahun bagi LP Maarif NU adalah usia yang memiliki syarat pengalaman kedalaan pengabdian untuk membangun akar insan yang cerdas, berjiwa tangguh serta berlandaskan agama bagi bangsa ini. Tepat pada tanggal 19 September 2019 ini adalah tanggal yang sama para masayih Nahdlatul Ulama memutuskan dalam Muktamar NU ke IV di Kota Semarang untuk mendirikan Lembaga yang bertugas mengelola program pendidikan.

Melalui tiga tokoh NU saat itu (1939) yakni KH Wahid Hasyim (bapak Gus Dur), KH Abdullah Ubaid dan KH Mahfudz Siddiq mendapatkan perintah dari Rais Akbar hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari untuk menjelaskan pokok-pokok pikiran bagaimana inovasi pendidikan yang sudah dilakukan di pesantren Tebuireng dapat di kembangkan menjadi program jamiyah Nahdlatul Ulama.

Pada tahun 1935 NU telah merintis pendidikan di luar pesantren, hal ini sebagai kebutuhan masyarakat agar pendidikan keagamaan juga dapat diterima oleh masyarakat diluar pesantren. Inovasi pendidikan pada era ini adalah model pendidikan yang juga memiliki misi untuk membendung masyarakat NU agar tidak tergerus oleh budaya kolonial pada masa itu.

Pasang surut perjuangan LP Maarif NU dalam mengabdi untuk ikut mencerdaskan bangsamemiliki torehan yang panjang sampai saat ini. Dimana melalui jalur pendidikan swasta (non Pemerintah) LP Maarif NU telah mewadahi ribuan sekolah dan madrasah yang tersebar diseluruh tanah air Indonesia.

Menurut dari Prof Dr Daoed Joesoef (2011) saat Hiroshima dan Nagasak di bumi hanguskan yang pertama ditanya Kaisar Jepang adalah berapa jumlah guru yang meninggal dan masih selamat, bukan berapa tentara atau jenderal yang menjadi korban, ini menunjukkan betapa tingginya kesadaran bangsa Jepang tentang pendidikan.

Dalam pandangan David Papenoe (1932) menyebutkan fungsi pendidikan terdapat beberapa hal antara lain pertama sebagai transmisi (pemindahan) kebudayaan, Nahdlatul Ulama menjaga tradisi keagamaan melalui kaidah al Mukhafadlatu ‘ala qadimis Al-Shalih wa Al-Akhdzu bi Al Jadid Al Aslah (memilihara khazanah lama yang baik dan mengambil pembaharuan yang lebih baik).

Kedua memilih dan mengajarkan peranan sosial, kurikulum pendidikan LP Maarif NU juga mengajarkan bagaimana nilai-nilai Ahlusunnah wal Jamaah An Nahdliyah dapat diperankan dengan baik oleh masyarakat terutama generasi para penerus ajaran di Nahdlatul Ulama.

Ketiga menjamin integrasi sosial, pendidikan LP Maarif NU mampu memberikan pelayanan kepada seluruh bangsa dengan tidak mengusung pendidikan mahal, hal ini sebagai bukti bahwa seluruh strata sosial dapat dengan baik belajar di LP Maarif NU.

Ke empat, sekolah mengajarkan corak kepribadian, pola pendidikan NU yang juga berkiblat pada model pendidikan di pesantren, dimana pola penanaman akhlaq dan budi pekerti menjadi kunci kesuksesan dalam belajar.

Ke lima LP Maarif NU Sebagai sumber inovasi sosial, sebagai sekolah dan madrasah swasta, LP Maarif NU saat ini memiliki kepercayaan publik yang sangat luar biasa, hal ini di buktikan banyaknya peningkatan kepercayaan masyarakat untuk menetapkan standart pendidikan bagi anak didiknya dengan menyekolahkan di LP Maarif NU.

Sebagai departementasi Nahdlatul Ulama di bidang pendidikan LP Maarif NU memiliki tugas yang sangat berat dalam mewujudkan idealtias fungsi pendidikan Nahdlatul Ulama, maka tantangan yang harus dilakukan oleh LP Maarif NU adalah menjamin pendidikan di LP Maarif NU sebagai pendidikan yang mengkolaborasikan moralitas agama yang dibungkus ahlusunnah wal jamaah an Nahdliyah dan mengktulaisasikan dalam membentuk manusia yang pembelajar.

Peran LP Maarif NU harus mempu mendesain kepercayaan publik bahwa sekolah dan madrasah LP Maarif NU adalah lembaga pendidikan yang menjamin prestasi anak didik dan juga membentuk akhlaq yang sesuai dengan ekspektasi masyarakat serta membantu anak didik mampu meraih kebahagiaan di akhirat.

Tantangan pendidikan di era 4.0 dan masyarakat 5.0 adalah keniscayaan yang ada di depan LP Maarif NU, maka untuk membangun inovasi pendidikan harus banyak berjejaring perbagai institusi dan masyarakat agar terjadi paradigma baru dan konsep pendidikan yang Up To date (fi kulli zaman wa makan).

Selamat berharlah ke 90 LP Maarif NU semoga selalu sukses dalam mewujudkan generasi emas dan generasi menjaga nilai-nilai bangsa yang beragama dan bangsa yang berilmu dan bertaqwa sebagai wujud warga bangsa di era kekinian. (*)

*) Penulis: Sunan Fanani, Pegiat LP Maarif NU Jawa Timur.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES