Peristiwa Daerah

Bupati Bantul Suharsono Pimpin Drooping Air Bersih kepada Warga Desa Selopamioro Imogiri

Kamis, 19 September 2019 - 07:32 | 34.24k
Bupati Bantul Suharsono ketika melakukan drooping air bersih kepada warga Desa Selopamioro Imogiri. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Bupati Bantul Suharsono ketika melakukan drooping air bersih kepada warga Desa Selopamioro Imogiri. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTABupati Bantul Drs Suharsono mengatakan, perlu ada solusi permanen untuk mengatasi kekeringan yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bantul. Misalnya, mencari sumber air terdekat dan membuat bak penampungan air yang dapat diakses oleh semua masyarakat sehingga, setiap tahun tidak perlu lagi ada dropping air bersih.

"Jika sumber air lancar dan ada bak penampungan air maka tidak perlu lagi ada drooping air ketika memasuki musim kemarau,” kata Bupati Bantul Suharsono di sela-sela pelaksanaan dropping air bersih di Dusun Siluk 2 Selopamioro, Imogiri, Rabu (18/9/2019).

Drooping air dalam rangka HUT Korpri ke-47. Dalam kesempatan ini, air yang akan didistribusikan kepada warga yang ada di lima dusun se-Desa Selopamioro ada sebanyak 30 tangki air.

“Bak penampungan nanti befungsi menampung air hujan dan sumber air kemudian digunakan saat musim kemarau,” terang Suharsono.

Untuk mewujudkan bak penampungan dan sumur bor, Suharsono akan berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Bantul. Ia berharap, sumur bur dan bak penampungan dapat direalisasikan pada tahun ini atau pada tahun anggaran APBD 2020.

“Sehingga bisa mengurangi kegiatan dropping air bersih pada musim kemarau tahun depan,” papar Suharsono.Edisi-Kamis-19-September-6078cc893fa774aa2.jpgSelain itu, Suharsono telah memerintahkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Pemkab Bantul untuk melakukan pemetaan wilayah yang rawan kekeringan saat musim kemarau.

“Bappeda akan melakukan pemetaan sumber air terdekat. Selanjutnya, dibuat sumur bor sebagai sumber air. Selain itu penanganan juga dapat dilakukan dengan pembuatan bak penampungan air,” terang Suharsono lagi.

Kepala Dukuh Siluk 2 Selopamioro, Edi Siswanto mengatakan bantuan 4 tangki air ini sangat bermanfaat. Sebab, sejak Juli 2019 sebanyak 150 Kepala Kelurga di 5 RT sudah mengalami kesulitan memperoleh air bersih. Menyusul turunnya debit air sumur bor bantuan BMKG pada tahun 2008. Padahal, kedalaman sumur sudah mencapai 154 meter melebihi kedalaman dasar sungai Oya.

Turunnya debit air menyebabkan sumur langsung kering saat diambil dalam waktu 2 jam, dan harus menunggu 2 jam lagi untuk dapat mengambil airnya. Bila tidak terdapat bantuan dropping air maka warga harus membeli dengan harga 150 ribu rupiah pertangki.

“Warga berharap terdapat sumber air baru yang tidak kering saat musim kemarau,” terang Edi saat mengikuti kegiatan Bupati Bantul Suharsono melakukan dropping air bersih kepada warga Desa Selopamioro, Imogiri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : Radio Persatuan Bantul

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES