Gaya Hidup

Malang Eyes Lapwing, Apa yang Dilakukan Komunitas Ini?

Rabu, 18 September 2019 - 23:52 | 123.10k
MEL melakukan pengamatan burung (foto : Istimewa)
MEL melakukan pengamatan burung (foto : Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Ada sebuah komunitas pengamat burung yang cukup unik di Kota Malang. Diketuai Choiron Galuh M.P, komunitas itu menamakan dirinya Malang Eyes Lapwing atau MEL.

Lapwing adalah jenis burung Trulek yang sudah punah di Jawa. "Jadi kita mengamati segala jenis burung yang ada di sekitar," kata Choir, sapaannya, Rabu (18/9/2019).

Menurut mahasiswa Jurusan Biologi angkatan 2017, Universitas Negeri Malang ini, kegiatan yang mereka lakukan masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Seperti pengamatan dan pendataan burung di sekitar yang mereka lakukan. Bahkan sering dianggap tidak penting.

"Burung memiliki efek yang erat dengan alam," katanya saat menegaskan betapa pentingnya apa yang dilakukan komunitasnya.

Menurutnya, data pengamatan burung sangat penting. Karena indikator lingkungan bisa dideteksi melalui burung. Banyak pembangunan yang telah menghilangkan beberapa jenis burung, yang artinya alam tidak seimbang.

"Kenapa kita selalu mengamati burung, karena burung mudah dicari di sekitar. Burung juga merupakan makhluk yang memiliki sisi ekologis di alam sekitar. Jadi dengan melihat kondisi burung, apakah alam ini masih aman atau sudah rusak," papar Choir.

Menurutnya, banyak orang masih awam tentang konservasi alam. Sebagian besar pemahamannya hanya sebatas mengerti soal dampak hilangnya pohon yang berakibat pemanasan global.

"Padahal burung juga turut andil dalam ekosistem lingkungan. Contohnya sebagai pembantu proses serbuk sari. Ada jenis burung yang dijuluki petani burung," imbuhnya.

Peran burung tersebut sangat penting bagi ekosistem. "Namun, sangat disayangkan, burung ini menghilang seiring banyaknya pembangunan yang tidak ramah lingkungan," katanya.

Hal lain yang dilakukan komunitas yang berdiri di bawah naungan Serikat Bird Watcher Malang (Seriwang) ini adalah pendataan dan menulis karya ilmiah.

Komunitas MEL rutin melaksanakan pengamatan dan pendataan jenis burung di berbagai tempat. Contohnya di wilayah Universitas Malang, Kota Batu, Tahura di Cangar, serta berpartisipasi dalam lomba atau event birdwatching. Salah satunya event pengamatan burung migrasi.

Choir berharap, kegiatan yang dilakukan anggota komunitasnya mampu mengidentifikasi perkembangan spesies burung di Indonesia, serta turut melestarikan.

Komunitas Malang Eyes Lapwing mulai berkembang sejak 2012 lalu. Komunitas yang anggotanya sebagian besar mahasiswa jurusan Biologi UM ini, kini sudah punya sejumlah perwakilan di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES