Peristiwa Daerah

Kepala BPPSDMP Dorong Petani Milenial Kembangkan Inovasi Teknologi

Rabu, 18 September 2019 - 22:17 | 42.12k
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian RI Prof. Dedi Nursyamsi saat beri pengarahan di BBPP Ketindan, Kabupaten Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian RI Prof. Dedi Nursyamsi saat beri pengarahan di BBPP Ketindan, Kabupaten Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI Prof. Dedi Nursyamsi mendorong petani milenial untuk mengembangkan inovasi teknologi di era industri 4.0 ini.

Hal tersebut disampaikan Dedi saat memberi pengarahan di hadapan seluruh pegawai Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dan mahasiswa magang serta siswa prakerin, di Aula Kantor BBPP Ketindan, Kabupaten Malang, Rabu (18/9/2019).

Menurutnya, BBPP harus mampu mencetak petani milenial yang mempunyai jiwa wirausaha. Dengan keberhasilan menjadi wirausaha, para milenial akan menghasilkan produktivitas yang tinggi, berdaya saing dan biaya produksi lebih murah.

“Kalau itu terjadi, petani yang mempunyai daya saing tingi nantinya bisa bermuara pada nilai ekspor. Kita optimis untuk menjadi lumbung pangan dunia 2045,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa ada tiga hal utama dalam peningkatan produktivitas pertanian yaitu infrastruktur, inovasi teknologi dan pemberdayaan SDM pertanian.

Sumber Daya Manusia, kata Dedi, adalah faktor pengungkit terbesar seluruh komoditas, bukan hanya di sektor pertanian. Untuk itu, pemerintah terus meningkatkan kemampuan petani milenial yang mampu membaca kesulitan dan mengatasi masalah.

“Ke depan, milenal harus mampu mentransformasikan pertanian tradisional ke pertanian modern,” ungkapnya.

Sebagai lembaga pelatihan, lanjutnya, tugas BBPP Ketindan harus mencetak calon petani milenial, praktisi atau eksekutor pembangunan pertanian yang profesional, kompeten, dan mempunyai jiwa wirausaha.

“Salah satunya adalah melalui pendidikan dan pelatihan vokasi harus dimulai dengan widyaiswara yang handal, profesional, kompeten serta mempunyai jiwa wirausaha tinggi,” tambahnya.

Meningkatkan kompetensi dan kapasitas tenaga widyaiswara dianggap penting supaya widyaiswara bisa lebih dulu handal, lebih dulu kompeten dan lebih dulu profesional dari petaninya. 

Dedi mengajak kepada seluruh widyaiswara dan tenaga pendukung lainnya di BBPP Ketindan untuk meningkatkan kapasitas, kompetensi dan profesionalisme dengan cara upgrade informasi, pengetahuan dan kompetensi.

“Kita tidak akan menghasilkan output yang luar biasa dengan cara-cara biasa, tetapi harus dengan cara yang luar biasa dengan kerja keras, serius, dan mempunyai dedikasi yang tinggi, komitmen yang tinggi, InsyaAllah tupoksi dari widyaiswara dapat diraih dengan sebaik-baiknya,” kata Kepala BPPSDMP dalam arahannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES