Peristiwa Daerah

Warga: Hiu Tutul Terlalu Lama Berada di Kanal PLTU Paiton

Selasa, 17 September 2019 - 19:00 | 122.30k
Hiu tutul di kanal intake PLTU Paiton, Probolinggo. (FOTO: Istimewa)
Hiu tutul di kanal intake PLTU Paiton, Probolinggo. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOHiu tutul pemakan plankton (Rhincodon typus) yang terjebak di kanal intake PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo, mendapat respon juga dari warga setempat. Warga menilai hiu itu terlalu lama berada di kanal intake.

Setelah lima hari ini, hiu paus itu masih berada di kanal. Warga sangat menyayangkan pihak PLTU tidak segera melakukan evakuasi.

“Karena hiu tutul atau hiu paus itu hewan yang lemah, dan biasanya tidak akan bertahan lama jika terus-terusan berada di dalam kanal,” kata Jumanto, warga yang sekaligus pemerhati lingkungan, Selasa (17/9/2019).

Meurut Jumanto hiu paus itu bisa seperti kejadian pada tahun 2015. Hiu paus akan mati kalau terlalu lama berada di kanal, dan tidak segera dievakuasi.

“Utamanya juga soal konstruksi yang dari laut menuju ke kanal itu harus benar-benar dibuat aman, sehingga tidak aka ada lagi ikan raksasa masuk ke kanal,” tambahnya.

Sementara itu, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo, yang juga sebagai Ketua 1 tim evakuasi Rescue Whale Shark Paiton mengungkapkan, peristiwa ini merupakan kedua kalinya terjadi di PLTU Paiton, 2015 dan 2019. Menurutnya, perlu dilaksanakan penyelamatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai unsur.

“Hiu paus yang terjebak di PLTU ini  secara teknis dilakukan evakuasi sesuai SOP yaitu dengan jarak minimal 1 mil dari pantai dan butuh upaya khusus. Dari itu kita membutuhkan waktu untuk penyelamatan itu,” kata Imam Wibowo, saat menggelar rilis di Hotel Resort PLTU Paiton, Selasa (17/9/2019).

Kata Imam Wibowo, langkah pertama adalah penyelamatan persuasif, yaitu menggiring hiu dari indek kanal dengan menggunakan dua skoci, dan memberikan umpan ikan kecil yaitu ikan teri. Lalu digiring dari belakang, itu memancing agar hiu itu kelaur dengan sendirinya.

Kedua, menggunakan jaring dengan cara manual. Karena pelaksanaan evakuasi sangat rawan. Jika dua opsi penyelamatan ini gagal. Alternatif berikutnya akan menjaring ikan hiu tutul itu menggunakan alat berat untuk mengangkatnya dari kanal PLTU Paiton.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES