Peristiwa Daerah

Enam Tokoh Ikuti Penjaringan PDI Perjuangan Bantul untuk Pilbup 2020

Selasa, 17 September 2019 - 10:22 | 120.70k
Dari kanan, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Bantul Kusbowo, Abdul Halim Muslih, Joko Purnomo, dan Bambang Wisnu Handoyo berfoto bersama saat menyerahkan formulir penjaringan pilbup 2020. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Dari kanan, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Bantul Kusbowo, Abdul Halim Muslih, Joko Purnomo, dan Bambang Wisnu Handoyo berfoto bersama saat menyerahkan formulir penjaringan pilbup 2020. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Geliat Pemilihan Bupati (Pilbup Bantul) 2020 mulai terasa. Selain KPU Bantul yang sudah memulai tahapan, kini giliran partai politik (Parpol) mulai melakukan penjaringan untuk Pilbup 2020. Seperti, PDI Perjuangan Bantul.

Setidaknya, sudah ada enam nama bakal calon bupati Bantul dan wakil bupati Bantul yang akan diajukan ke DPP PDIP Perjuangan untuk mendapatkan rekomendasi.

"Ada nama yang diajukan ke DPP PDI Perjuangan yaitu Abdul Halim Muslih, Bambang Wisnu Handoyo, Joko Purnomo, Heri Kuswanto, Agus Santoso, dan Kompol Kusila," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Bantul, Joko Purnomo, Senin (16/9/2019).

Joko memastikan, poses penjaringan dilakukan mulai 9 September 2019. Berdasarkan hasil penjaringan diperoleh 3 nama masing-masing Abdul Halim Muslih, Bambang Wisnu Handoyo dan Joko Purnomo.

Selain penjaringan juga diberikan kesempatan bagi pengurus kecamatan untuk mengusulkan tokoh-tokoh yang memiliki potensi untuk maju sebagai calon Bupati maupun calon Wakil Bupati.

Dari proses ini muncul nama pimpinan pondok pesantren lintang songo KH Heri Kuswanto. Sedangkan Agus Santoso dan Kompol Kusila terjaring setelah mendaftarkan diri ke kantor DPC PDI Perjuangan Bantul.

"Enam nama tersebut telah mengisi biodata yang menyatakan sanggup untuk dicalonkan sebagai calon Bupati dan calon Wakil Bupati". jelas Joko

Selanjutnya, berkas 6 kandidat ini akan dikirim ke DPD PDI Perjuangan DIY untuk diverifikasi. Kemudian dikirim ke DPP PDI Perjuangan paling lambat 23 September 2019. Selanjutnya, pengurus partai di tingkat pusat yang akan menetukan nama yang memperoleh rekomendasi.

Joko memastikan dalam berkas setiap kandidat menuliskan jabatan sebagai calon Bupati maupun calon Wakil Bupati. Sedangkan untuk kepastiannya akan dilakukan komunikasi lebih lanjut. Dalam menjaring calon Bupati dan Wakil Bupati DPC PDI Perjuangan mengacu kepada pasangan Nasionalis-Religius.

"Kombinasi ini diharapkan mampu membangun kabupaten Bantul baik dari sisi pembangunan infrastruktur maupun spiritual," mantan ketua DPRD Bantul ini.

Abdul Halim Muslih yang hadir pada hari terakhir proses penjaringan mengaku berterima kasih atas kesediaan PDI Perjuangan memasukan namanya dalam bursa calon Bupati dan calon Wakil Bupati pada Pilkada Bantul 2020.

Halim menilai ini sebagai proses yang wajar terjadi dalam dunia politik. Sebab tidak tertutup kemungkinan namanya akan masuk dalam penjaringan partai politik lainnya. Ini artinya, tidak dapat menjadi sinyal PKB akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan pada pilkada 2020. Sebab sepenuhnya menjadi kewenangan DPP PKB untuk menentukan maju sebagai apa?dan berkoalisi dengan siapa yang sampai saat ini belum keluar rekomendasinya.

"Tuhan nanti yang akan menentukan hasil akhirnya," terang Halim yang telah mengikuti proses penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pilbup Bantul 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : Radio Persatuan Bantul

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES