Indonesia Positif

Stabilkan Harga, Pemkab Bantul Gelar Aksi Peduli Petani Bawang Merah

Senin, 16 September 2019 - 15:36 | 52.61k
Bupati Bantul Drs Suharsono (tengah) bersama Sekda Bantul Helmi Jamharis (kanan) ketika memantau aksi peduli petani bawang merah hasil panen petani Kabupaten Bantul. (FOTO: Dok. Pemkab Bantul/TIMES Indonesia)
Bupati Bantul Drs Suharsono (tengah) bersama Sekda Bantul Helmi Jamharis (kanan) ketika memantau aksi peduli petani bawang merah hasil panen petani Kabupaten Bantul. (FOTO: Dok. Pemkab Bantul/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berupaya melakukan stabilitasi harga bawang merah tingkat petani. Caranya, Bupati Bantul Drs Suharsono bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) melakukan aksi peduli. Yakni, dengan membeli bawang merah hasil panen petani di Kabupaten Bantul.

Pembelian dapat dilakukan di Kompleks Perkantoran Pemkab Bantul, Paseban Bantul dan Kompleks Perkantoran Manding, Senin (16/9/2019). Langkah ini dilakukan karena Pemkab Bantul tak ingin para petani merugi ditengah harga anjlok yang berbarengan dengan musim panen raya.

Petani-Bawang-Merah-2.jpg

“Jadi kegiatan ini untuk melindungi petani agar tidak rugi,” kata Bupati Bantul Suharsono disela-sela gelar peduli petani bawang merah.

Tak sekadar bawang merah, Pemkab Bantul berkomitmen menjaga stabilitas harga produk pertanian lain yang dihasilkan oleh petani Bantul. “Jangan sampai biaya produksi lebih tinggi dari harga jual,” terang Suharsono.

Di Kabupaten Bantul sendiri terdapat lahan bawang merah seluas 430 hektare dan produksi mencapai 18 ton per hektare. Bawang merah tersebut dijual ke berbagai daerah di luar Kabupaten Bantul seperti untuk memenuhi kebutuhan  rumah tangga, rumah makan maupun hotel dan restoran.

Petani-Bawang-Merah-3.jpg

Nah, pada kegiatan ini terjual 5 ton bawang merah dengan harga Rp 12 ribu per kilogram sedangkan harga jual di pasar Rp 15 ribu per kilogram. Dengan kegiatan ini maka pembeli dapat merasa lebih murah dan sisi lain petani sudah mendapatkan keuntungan lebih tinggi dibandingkan dijual ke tengkulak.

“Stabilisasi harga oleh Pemkab Bantul dengan cara seperti ini strategis. Selain ASN memiliki kepedulian terhadap produk lokal Kabupaten Bantul yaitu bawang merah yang hasil petani Bantul, ASN ikut menolong petani bawah merah wilayahnya sendiri.” jelas Suharsono. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES