Soal Sungai Gandong yang Tercemar Limbah, Ini Kata Bupati Magetan

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Soal bau tidak sedap di sungai Gandong karena tercemar limbah kulit dari Lingkungan Industri Kulit (LIK) Magetan di tanggapi Bupati Magetan, Suprawoto.

Hal ini menyusul aksi protes warga setempat yang menjadikan kawasan tersebut sebagai lokasi wisata baru di Magetan, seperti yang sedang viral saat ini.

"Informasi yang sedang viral ini juga sudah saya teruskan ke Pemprov. LIK itu miliknya Pemprov dan kali Gandong itu miliknya DAS Solo, maka saya tidak bisa eksekusi sendirian," ujar Bupati Magetan kepada TIMES Indonesia, Senin (16/9/2019).

Bupati mengaku, sudah melakukan upaya untuk mencari solusi terkait permasalahan tersebut. Salah satunya, dengan melakukan koordinasi dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPPTP DAS) Solo.

"Saya sudah bicara dengan DAS Solo, besok insyaAllah mereka datang ke sini. Mungkin juga untuk membicarakan masalah itu," terangnya.

Menurutnya, polemik yang terjadi di sekitar kawasan sungai Gandong merupakan pekerjaan rumah bagi Pemkab Magetan selama bertahun-tahun. Padahal, sudah berganti kepala daerah selama beberapa kali. "LIK ini menjadi permasalahan lama, sudah beberapa bupati tapi belum selesai," tandasnya.

Dalam hal ini, dirinya juga berharap masyarakat ikut menjaga nama baik Kabupaten Magetan. Pasalnya, untuk mengatasi permasalahan tersebut harus melalui berbagai tahapan yang panjang.

"Anggaran negara itu tidak bisa bim salabim, hari ini dan kemudian besok, tidak bisa. Sedangkan, saya jadi Bupati tahun 2019 tapi semua sudah diputuskan oleh bupati oleh sebelumnya. Apalagi, kalau dipaksakan meskipun benar membantu masyarakat tapi saya salah menurut prosedur," imbuh Bupati Magetan saat menanggapi persoalan sungai Gandong yang tercemar limbah kulit dari LIK. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement