Peristiwa Daerah

Ngofi Part II, Forum Pemda dan Media Curah Gagasan

Senin, 16 September 2019 - 20:24 | 34.34k
Suasana acara Ngofi. (foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)
Suasana acara Ngofi. (foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALUKU UTARA – Setelah sukses menggelar Ngofi part I (Ngobrol di Sofifi) pada 14 Agustus 2019 lalu, Biro Protokol Kerjasama dan Komunikasi Publik (PKKP) Setda Provinsi Maluku Utara (Malut) kembali melaksanakan acara Ngofi (Ngobrol di Sofifi), Senin (16/9/2019) di Aula Nuku, lantai IV kantor Gubernur, Sofifi.

Acara dengan tema "Refleksi 20 tahun media sebagai mitra kerja pemerintah" ini berbeda dengan acara sebelumnya. Pimpinan Redaksi perusahaan media baik cetak, online, maupun elektronik diundang sebagai narasumber, yaitu Redaktur Pelaksana Surat Kabar Harian (SKH) Fajar Malut, Redaktur Malut Post, Pemred Indotimur.com, Jurnalis RRI, dan Jurnalis TVRI.  Sementara, narasumber dari Pemprov Malut yakni Pj Sekprov Bambang Hermawan.

Ngofi-2.jpg

"Kami sengaja untuk memberikan ruang para pimpinan media juga sebagai pembicara, dengan pimpinan kepala daerah dalam hal ini sekretaris daerah," kata Karo PKKP Mulyadi Tutupoho dalam laporannya.

Dikatakan, Ngofi akan dilaksanakan secara sustainable, tidak hanya dilakukan pada peringatan hari-hari besar Negara maupun Daerah. Bahkan, direncanakan setiap akhir pekan akan dilaksanakan.

"Setiap akhir pekan itu nanti ada kegiatan ngopi bersama temen-temen media dengan pimpinan OPD yang mungkin suasananya tidak se formal pada hari ini," ujarnya.

Mantan ketua KPU provinsi Maluku Utara ini berharap, terjalin kemitraan yang baik antar Pemda dan media tanpa mengurangi independensi dari Media itu sendiri, sebagaimana yang telah diatur dalam UU Pers nomor 40 tahun 1999, dan juga Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

Sementara Asisten III Salmin Janidi menyebut media adalah ujung tombak dalam pelayanan publik bekerjasama dengan pemerintah daerah. Sebab, apa yang dilakukan oleh Pemda jika tidak terpublikasi dengan baik maka masyarakat tidak akan tahu.

"Karena visi dan misi gubernur itu tidak bisa diketahui publik kalau tanpa media, jadi media adalah merupakan ukuran takdir dari kemampuan pelayanan publik," katanya saat mewakili Sekprov mebuka dengan resmi kegiatan ini.

Untuk itu, mantan Juru bicara Pemprov Malut ini berharap ada kerjasama yang baik antar Pemda dan media. Terlebih lagi soal keterbukaan informasi publik dan akses wartawan memperoleh data yang dibutuhkan dalam pemberitaan.

Redaktur Pelaksana koran Fajar Malut Zulkifli H Saleh pada kesempatan itu menjelaskan Pers sebagai pilar keempat demokrasi memiliki beberapa fungsi, yaitu Pers sebagai media Informasi, Pers sebagai media pendidikan, Pers sebagai media hiburan, dan Pers sebagai media kontrol sosial.

"Maksudnya adalah bahwa pers memiliki fungsi untuk mengontrol, mengoreksi, mengkritik sesuatu yang sifatnya konstruktir, artinya adalah sesuatu yang membangun bukannya merusak," paparnya

Dirinya juga menyebut ada kesamaan tugas Pemda dan media, yakni melayani masyarakat. Pemerintah daerah dengan anggaran dan programnya, sementara pers melayani dari sisi pemberian informasi.

Acara yang digagas Mulyadi Tutupoho ini mendapat respon positif dari Pj Sekprov Bambang Hermawan, kata dia acara seperti ini sangat ia nantikan. Bertukar gagasan dengan teman-teman jurnalis dan Pimpinan media.

"Saya sebetulnya sudah lama sekali menginginkan kegiatan ini," katanya disambut tepuk tangan para peserta

Bambang mengaku peran media massa baik cetak maupun elektronik sangat penting diera milleneal ini. Peristiwa yang terjadi disuatu daerah seketika langsung diketahui oleh masyarakat dengan adanya media massa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES