Wisata

Badak LNG Kembangkan Potensi Wisata Kampung Terapung Selangan

Senin, 16 September 2019 - 06:22 | 315.91k
Salah satu Home Stay di Pulau Selangan. (Foto : Istimewa)
Salah satu Home Stay di Pulau Selangan. (Foto : Istimewa)

TIMESINDONESIA, BONTANG – Pulau Selangan atau yang lebih dikenal Kampung Terapung Selangan terletak di tengah perairan Selatan Kota Bontang. Mayoritas penduduk berpenghasilan sebagai nelayan tradisional dan petani rumput laut. 

Untuk mencapai desa ini cukup lah mudah. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 30 menit menggunakan ketinting atau perahu kecil dari pelabuhan Tanjung Laut, atau sekitar 10 menit jika menggunakan speedboat

Hidup berada ditengah lautan tidak membuat masyarakat Kampung Terapung Selangan gentar. Darah nenek moyang mereka sebagai pelaut masih kuat mengalir di nadi mereka. Dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak, membuat Selangan menjadi perkampungan nelayan kecil sehingga pertumbuhan ekonominya kurang berkembang secara maksimal.

Jika ingin digali lebih dalam, Selangan sebenarnya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata. 

Wilayahnya yang dikelilingi oleh lautan nan biru serta posisinya yang berdekatan dengan hutan mangrove pesisir Bontang Lestari membawa pesona tersendiri.

Ditambah lagi dengan hadirnya beberapa spot terumbu karang dengan pemandangan bawah laut yang eksotis menjadi daya tarik tersendiri bagi Selangan sebagai potensi wisata alam. Belum lagi dengan keberadaan lokasi olahan hasil laut yang dibuat oleh masyarakat, sebagai makanan khas di wilayah tersebut. 

Melihat potensi wisata alam Desa Selangan ini, tentu sangat sayang jika tidak dikembangkan.

Badak LNG salah satu perusahaan gas yang berada di Kota Bontang, menggandeng Kelompok Sadar Wisata sebagai perwakilan Desa Selangan untuk mengembangkan perkampungan Selangan menjadi objek wisata.

Dengan konsep Community Based Tourism, yaitu konsep pengembangan destinasi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal. Dalam konsep ini, masyarakat turut andil dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengambilan keputusan dalam pengembangan wisata. Masyarakat juga berperan aktif dalam kegiatan pengembangan wisata mulai dari perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi. 

"Melalui pemberdayaan di segala lini, Badak LNG berharap masyarakat Selangan dapat meningkatkan taraf hidupnya sekaligus menjadi nilai tambah khusus sebagai destinasi wisata di Kota Bontang," kata Senior Manager Corporate Communication Badak LNG, Busori kepada Bontang TIMES, Minggu (15/9/2019).

Konsep Community Based Tourism juga mendukung gerakan ekonomi berbasis kerakyatan dengan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Selangan serta pemberdayaan bagi kaum perempuan yang ada di Selangan. Selain itu pendapatan rumah tangga masyarakat Selangan meningkat dan pola hidup masyarakat Selangan menjadi lebih baik.

"Langkah awal pencanangan Desa Selangan sebagai daerah wisata laut dimulai pada 11 Februari 2018. Saat itu Badak LNG menyelenggarakan acara ground breaking atau pengecatan Selangan City, sebagai simbol destinasi wisata laut terbaru di Kota Bontang," imbuhnya. 

Tujuan dari program Selangan City ini adalah untuk pengembangan wisata alam dan wisata kuliner di Kota Bontang.

Harapannya program ini dapat menjadi salah satu upaya diversifikasi kegiatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan pariwisata, menciptakan multiplier effect di masyarakat, hingga meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) melalui peningkatan pendapatan per kapita. 

Kini dari kejauhan, Selangan City bagai pelangi penuh warna di tengah lautan. Bukan hanya desanya yang penuh warna, tetapi juga geliat penduduk Selangan ikut mewarnai dengan segala aktivitas pengembangan dan pengolahan wisata desa mereka. Menghias Selangan agar hanya tak indah di pandang mata, namun juga meninggalkan kesan indah di hati setiap pengunjungnya.

Berbagai kegiatan wisata dilakukan di Pulau Selangan antara lain wisata snorkeling, wisata mencari kerang, wisata kuliner sari laut. Selain itu ada juga yang unik, yaitu wisata air hujan. 

Pengunjung Kampung Terapung Selangan dapat menikmati air minum hasil elektrolisa air hujan atau hasil penguraian unsur mineral yang ada di dalam air, air yang diproses akan terurai menjadi air asam yang memiliki pH <7 dan air basa dengan pH >7. Air basah atau air alkali ini lah yang akan dimanfaatkan sebagai air minum.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : Bontang TIMES

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES