Gaya Hidup

Kalian Penulis Pemula? Dee Lestari Kasih Tips Buat Kalian Sebelum Mulai Menulis

Minggu, 15 September 2019 - 15:30 | 294.73k
Novelis Dee Lestari di Perpustakaan KPwBI Jember. (foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)
Novelis Dee Lestari di Perpustakaan KPwBI Jember. (foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Butuh perjuangan yang tidak mudah bagi para penulis pemula untuk menciptakan karya tulis, seperti cerpen hingga novel. Apalagi jika perjuangan mereka dibenturkan dengan tenggat waktu (deadline). Novelis kenamaan Dee Lestari membagikan sejumlah tips agar penulis pemula sukses menuntaskan karyanya.

Novelis yang memiliki nama lengkap Dewi Lestari Simangunsong tersebut mengatakan tenggat waktu merupakan salah satu hal yang penting bagi seorang penulis. Tidak terkecuali bagi penulis pemula.

Yang jadi persoalan, banyak di antara penulis pemula tidak memperhatikan pentingnya masalah ini.

"Karena kebanyakan penulis pemula kurang peduli dengan tenggat waktu sehingga terlalu santai dan nggak ada yang menunggu. Kalau menjadi penulis profesional pasti sudah ditentukan dengan tenggat waktu, karena tulisan mereka ditunggu orang," kata Dee di hadapan para fansnya, adDEEction dalam Hari Literasi International di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember, beberapa waktu lalu.

Karena hal itu, penulis novel berseri fenomenal, Supernova tersebut mengatakan bahwa penulis pemula perlu menciptakan tenggat waktunya sendiri. Meski tidak ada yang menantikan karyanya.

"Ciptakan tenggat waktu kalian sendiri. Kalau perlu umumkan hak tersebut kepada publik agar lebih termotivasi. Misal kalau belum selesai bukunya saya boleh diceburin ke sungai," ujar Dee sembari bercanda.

Selain masalah tenggat waktu, Dee yang mengawali karir suksesnya sebagai musisi tersebut juga mengatakan banyak penulis pemula yang kesulitan menciptakan karakter yang kuat dalam tulisannya.

Terkait hal tersebut, pemilik album Rectoverso tersebut mengatakan bahwa karakter terbaik dalam sebuah tulisan adalah karakter yang manusiawi.

"Kalau dalam novel penciptaan karakter punya ruang lebih besar. Kalau di cerpen harus efisien. Karakter yang kuat adalah yang punya kekuatan dan kelemahan. Jangan bikin karakter yang terlalu sempurna. Misal terlalu baik hati, tampan, tidak sombong. Apa yang menantang dalam karakter seperti itu? Intinya karakter yang kuat itu yang balance, yang manusiawi," jelasnya.

Selain itu, Dee juga menjelaskan bahwa seorang penulis harus berani memposisikan karakter utama atau karakter idolanya ke dalam konflik.

"Jadi penulis harus jadi raja tega. Membiarkan karakter kita punya masalah atau konflik. Ini jadi bagian paling sulit bagi seorang penulis setelah melewati bagian pengenalan karakter," imbuh Dee Lestari.

Itulah tips dari Dee Lestari kepada kalian yang menjadi penulis pemula. Bagaimana, sudah siap melanjutkan karyamu? (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES