Wisata

Mengintip Keindahan Panorama Puncak P-30 Probolinggo yang Tengah Bersolek

Minggu, 15 September 2019 - 09:25 | 509.42k
Kawasan Gunung Bromo terlihat dari Puncak P-30 di Kecamatan Sumber, Probolinggo (foto: Iqbal/TIMES Indonesia)
Kawasan Gunung Bromo terlihat dari Puncak P-30 di Kecamatan Sumber, Probolinggo (foto: Iqbal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOPuncak P-30 berada dinding kaldera Gunung Bromo sisi timur. Ia berada di antara Desa Wonokerso dan Ledokombo, Kecamatan Sumber, Kabupaten ProbolinggoJawa Timur.

Warga setempat menyebutnya Pundak Lembu. Sementara Bupati Probolinggo, Tantriana Sari, menyebutnya Negeri di Atas Awan, untuk membedakannya dengan wisata B-29 di Kabupaten Lumajang. B-29 juga berada di dinding kaldera Gunung Bromo.

Puncak-P-30-Probolinggo.jpg

Puncak P-30 berada di ketinggian 2.600 mdpl. Ada juga yang menyebut 2.900 mdpl. Namun yang pasti, ia lebih tinggi dari Gunung Bromo yang hanya 2.329 mdpl. P-30 juga lebih tinggi dari spot wisata B-29 di Lumajang, yang populer itu. 

Di puncak P-30, Gunung Bromo, Gunung Batok, kaldera lautan pasir terlihat jelas, diselimuti kabut. Begitu juga dengan permukiman dan hotel/homestay di daerah Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.

Ke arah selatan, ada puncak Gunung Semeru yang terlihat. Ke arah timur dan utara, ada ladang/sawah khas pegunungan, serta permukiman warga yang terlihat kecil, seperti koloni semut.

Puncak-P-30-Probolinggo-2.jpg

Puncak P-30 bisa diakses dari Desa Wonokerso dan Ledokombo, Kecamatan Sumber. Rabu (11/9/2019), TIMES Probolinggo (TIMES Indonesia Network/TIN) menjajal rute dari Balai Desa Wonokerso dengan jarak tempuh sekitar 3 kilometer.

Jarak 3 kilometer itu, sebagian masih berupa jalan makadam. Sisanya berupa jalan setapak: ada yang berpaving, sebagian lain masih berupa tanah. Sepanjang perjalanan, terlihat pekerja menggarap paving di akses jalan menuju P-30. 

Dikutip dari website LPSE Kabupaten Probolinggo, di tahun ini sedikitnya ada empat proyek fisik yang dilakukan untuk memoles wisata ini. Sumber dananya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019.

Puncak-P-30-Probolinggo-3.jpg

Pertama, pembangunan jalan setapak/jalur sepeda senilai Rp 1,7 miliar. Kedua, pembangunan hikers shelter Rp senilai Rp 828 juta. Ketiga, pembangunan toilet wisata senilai Rp 724 juta. Keempat, pembangunan kios kuliner dan cinderamata senilai Rp 1,08 miliar.

“Tahun depan (saat proyek selesai), P-30 bisa dikses dengan gowes pakai sepeda gunung,” kata Sudir Supriadi, perangkat Desa Wonokerso. 

Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto mengatakan, P-30 didesain sebagai spot alternatif menikmati panorama matahari terbit (sunrise) selain Penanjakan dan Puncak Seruni Point. 

Puncak-P-30-Probolinggo-4.jpg

Tak hanya matahari terbit, indahnya paanorama matahari terbenam (sunset) juga bisa dinikmati dari P-30. Di spot ini, matahari terbenam di sisi Gunung Bromo dan Gunung Batok. 

“Tahun depan kami budidaya edelweis di Desa Wonokerso dan Ledokombo, memanfaatkan tanah kas desa. Kami sudah studi banding bersama (pemerintah) desa,” kata Sugeng.Edisi-Senin-16-September-2019-1.jpgSejumlah rumah warga di Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber, Probolinggo, telah disiapkan sebagai homestay bagi pengunjung/wisatawan Puncak P-30. Pemerintah desa setempat juga menyiapkan rest area dan area parkir di balai desa. Juga gardu pandang yang tak kalah asyik jadi tempat foto instagram. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES