Kesehatan

Bupati Faida Beber Upaya Tekan AKI-AKB di Jember, Apa Saja?

Kamis, 12 September 2019 - 21:25 | 101.65k
Bupati Jember dr Faida (Foto: Dokumen TIMES Indonesia)
Bupati Jember dr Faida (Foto: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Selain stunting, permasalahan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI-AKB) dalam fase pra hingga pascapersalinan menjadi perhatian tersendiri bagi Bupati Jember dr Faida.

Bahkan secara khusus, dia berinisatif untuk menggelar Lokakarya Diseminasi Hasil Studi Every Mother and Newborn Counts (EMNC), Jumat (13/9/2019) besok di Pendopo Wahyawibhawagraha.

Faida mengatakan, dalam lokakarya tersebut akan disampaikan hasil penelitian dari Pusat Penelitian Keluarga Sejahtera (Puska) Universitas Indonesia (UI) tentang AKI dan AKB di Kabupaten Jember.

"Kegiatan ini juga merupakan kerja sama antara Pemkab Jember, Puska UI, USAID-JALIN, dan LPPM Unair," ujar Faida sebagaimana dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Kamis (12/9/2019) malam.

Faida menjelaskan bahwa hingga saat ini telah banyak upaya yang dilakukan Pemkab Jember terkait upaya penurunan AKI dan AKB.

Di antaranya revitalisasi pelayanan mulai tingkat dasar dan jaringannya. Menurutnya, hal ini terkait dengan perbaikan sarana dan prasarana alat kesehatan untuk Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED), yang semula hanya ada 9 Puskesmas PONED, saat ini telah ada 25 Puskesmas berikut peningkatan SDM-nya.

Dia melanjutkan, upaya lain yang dilakukan Pemkab Jember adalah dengan memperbaiki sistem rujukan dengan penyediaan 248 ambulans desa dan radiomedik untuk mempermudah komunikasi antarjejaring, deteksi dini resiko tinggi ibu hamil melalui rujukan berencana, revitalisasi tim penurunan angka kematian ibu dan bayi (Penakib), dan mendekatkan pelayanan dengan kunjungan dokter spesialis (obgin dan SPA) ke Puskesmas.

"Upaya lainnya adalah perbaikan pelayanan FKTL, pemenuhan sarana prasarana dan alat kesehatan untuk rumah sakit PONEK, pelatihan tim kompetensi rumah sakit PONEK dan tersedianya BDRS yang merupakan kewajiban rumah sakit PONEK," ungkapnya.

Menurut Bupati Jember dr Faida, hasil penelitian yang kemudian dipresentasikan dalam lokakarya soal AKI-AKB nanti sangat penting untuk menentukan arah kebijakan yang strategis. "Serta dapat ditindakanjuti di masa mendatang sekaligus merupakan momen yang sangat baik bagi semua pihak yang terlibat untuk menyumbangkan pemikiran, saran, dan usulan untuk keberhasilan program," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES