Ekonomi

Batik Khas Kampung Brontokusuman Tembus Pasar Ekspor

Kamis, 12 September 2019 - 18:45 | 91.70k
Batik karya ibu rumah tanggal Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Batik karya ibu rumah tanggal Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Siapa bilang ibu rumah tangga tak bisa berkreasi. Buktinya, sekelompok ibu rumah tangga di Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, sukses menembus pasar ekspor. Bahkan produk kain batik motif ecoprint buatan mereka telah masuk dan diminati oleh pasar internasional, di antaranya Malaysia, Singapura, Australia, hingga Amerika.

Kelompok ibu rumah tangga yang berfokus di bidang fashion dan craft ini menamai produknya dengan merk Eco.J. Artinya Ecoprint Jogja. Kelompok ini memang fokus membuat produk unggulan seni olah kain dengan teknik ecoprint.

Kesuksesan kelompok ini tak terlepas dari andil salah satu lembaga filantropi di Indonesia, yakni Rumah Zakat. Berkat pemberdayaan melalui program Desa Berdaya, kelompok usaha ibu-ibu ini kian produktif dan mampu menghasilkan nilai ekonomis.

Cindra Reni, anggota kelompok ini menuturkan, hadirnya program pemberdayaan kepada ibu rumah tangga sejak 2017 lalu ini sangat dirasakan manfaatnya baginya dan ibu di sekitarnya.

“Dari tadinya yang hanya ibu rumah tangga, nggak ngapa-ngapain kalau pagi sekarang bisa ada aktivitas apalagi aktivitasnya ini menghasilkan,” kata Reni, Kamis (12/9/2019).

Keberhasilan kelompok usaha ini tak terlepas dari usaha dan kerja keras anggotanya. Hingga beragam dukungan mengalir seperti pihak pemerintah desa, kementerian hingga lembaga swasta mendorong usaha dan kerja keras mereka.

Produknya sukses merambah pasar ekspor berkat dorongan melalui pameran dan workshop. Langkah ini dinilai efektif sebagai upaya pengenalan serta penetrasi pasar. Hingga pembeli (buyer) luar negeri tertarik membawa dan memborong kain motif ecoprint ini.

Selain itu, program workshop yang diberikan pun menambah wawasan anggota kelompok usaha untuk menciptakan produk dengan beragam corak, model yang berbeda dan khas.

Sejak bergabung pastinya ekonominya jadi terbantu dan bisa meningkat, bisa membantu suami mencari nafkah. "Syukur bisa menabung juga, saya kadang masih nggak nyangka kalau bisa berpenghasilan dari sini,” ujar Reni, ibu rumah tangga Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta yang sukses membuat kerajinan batik hingga menembus pasar ekspor. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES