Peristiwa Nasional

Panglima TNI: Latihan Gabungan TNI 'Dharma Yudha 2019' Libatkan 12.500 Prajurit

Kamis, 12 September 2019 - 00:45 | 61.63k
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (Foto: Instagram/puspentni)
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (Foto: Instagram/puspentni)

TIMESINDONESIA, SITUBONDOPanglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. mengatakan, Latihan Gabungan TNI 'Dharma Yudha 2019' melibatkan 12.500 prajurit dari tiga matra yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara serta sepertiga kekuatan Alutsista TNI.

Menurut Panglima TNI, tujuan dari Latihan Gabungan TNI 2019 adalah untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan kesiapsiagaan prajurit. Sehingga, apabila para prajurit dan seluruh sistemnya diperlukan dalam melaksanakan operasi semuanya sudah siap dan sangat koefisien apabila melakukan kegiatan-kegiatan operasi di lapangan.

“Namun tetap dilakukan evaluasi temuan-temuan di lapangan, karena setiap latihan memerlukan kajian tentunya adalah untuk memperbaiki doktrin yang sudah kita (TNI) miliki. Masing-masing angkatan juga mengkaji apa yang perlu diperbaiki dari hasil evaluasi di lapangan yang dilaksanakan pada latihan gabungan ini,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dihadapan awak media usai meninjau Gladi Latihan Gabungan TNI 'Dharma Yudha 2019' di Karang Tekok, Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (11/9/2019).

“Target dari Latihan Gabungan TNI 2019 adalah untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan meningkatkan kemampuan interoperability ketiga matra (Darat, Laut dan Udara),” tambahnya.

Selanjutnya dijelaskan bahwa Latihan Gabungan TNI 'Dharma Yudha 2019' sudah dilaksanakan secara bertahap, mulai dari gladi posko dan dilanjutkan manuver lapangan selama tiga hari. “Tadi pagi dilaksanakan pendaratan amfibi termasuk manuver lapangan dan semua bertumpu di tempat latihan di wilayah Situbondo,” ungkap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
.
Panglima TNI juga menjelaskan bahwa pada Latihan Gabungan TNI 'Dharma Yudha 2019' sudah mulai diterapkan pelaksanaan perang modern yaitu network centric operation atau network centric warfare menggabungkan sistem dari ketiga matra (Darat, Laut dan Udara) yang didukung oleh satelit. “Mudah-mudahan pada Latihan Gabungan TNI tahun 2021 sudah didukung penuh satu sistem yang sedang dibangun,” harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES